JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan 500.000 hektar irigasi dan merehabilitasi 2,5 juta hektar jaringan irigasi mulai tahun 2020 hingga 2024 mendatang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak lima jaringan irigasi masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dan kini dalam tahap penyelesaian.
Dua di antaranya berada di Provinsi Aceh, yakni pembangunan jaringan irigasi Daerah Irigasi (DI) Lhok Guci di Kabupaten Aceh Barat dan DI Jambo Aye Kanan di Kabupaten Aceh Utara dan Timur.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, kedua DI itu disebut dapat mengairi area seluas 21.570 hektar.
Salah satu proyek yakni DI Lhok Guci sampai saat ini sudah mencapai 63,08 persen.
Progresnya kini telah memasuki tahap II untuk pembangunan saluran primer sepanjang 10 kilometer serta saluran sekunder sepanjang 812 meter.
Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Djaya Sukarno menuturkan, saluran irigasi Lhok Guci akan difungsikan secara bertahap mulai musim tanam Oktober 2020-Maret 2021 untuk mengairi sawah seluas 400 hektar.
Baca juga: Pembangunan 2 dari 7 PSN Irigasi Tuntas
"Kemudian tahun 2021 ditingkatkan lagi fungsionalnya menjadi 1.400 hektar sehingga nantinya petani di Kabupaten Aceh Barat bisa mendapatkan suplai air dengan baik dan ditargetkan menjadi 2.800 hektar pada tahun 2022," ucap Djaya seperti dikutip Kompas.com dari laman resmi Kementerian PUPR, Jumat (28/8/2020).
Dari rencana fungsionalisasi DI Lhok Guci secara bertahap, Djaya mengatakan bahwa ada empat desa yang akan mulai dialiri yakni Desa Babah Lueng, Alue Keumang, Babah Iseung, dan Manuang Kinco, Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat.
Kelak ketika rampung, jaringan irigasi ini dapat mengairi area seluas 188.542 hektar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.