Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rehabilitasi Jaringan Irigasi Ramonia Rampung Oktober 2018

Kompas.com - 14/04/2018, 23:00 WIB
Dani Prabowo,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus meningkatkan pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi Ramonia di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Mereka menargetkan pekerjaan jaringan sepanjang 3.713 meter itu dapat selesai kuartal tiga tahun 2018 ini.

Rehabilitasi jaringan irigasi ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan intensitas tanam di daerah irigasi Sei Ular seluas 18.500 hektar. Dari sebelumnya, intensitas tanam hanya 130 persen menjadi 200 persen.

Adapun anggaran pelaksanaan mencapai Rp 15,159 miliar. Anggaran tersebut termasuk untuk mendanai perbaikan saluran sekunder dengan beton pracetak, satu jembatan dan tiga bangunan sadap.

“Ditargetkan proyek tersebut dapat rampung secara menyeluruh pada Oktober 2018,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulis, Sabtu (14/4/2018).

Sementara itu, di Kabupaten Serdang Bedagai, Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Bendung Sei Padang.

Kehadiran bendung ini akan meningkatkan suplai air irigasi secara berkelanjutan bagi tiga daerah irigasi yakni Paya Lombang, Langgau dan Bajayu. 

Dengan adanya pasokan air maka luas areal tanam padi ikut meningkat dari 8.300 hektar per tahun dengan intensitas tanam 110 persen menjadi 15.116 hektar per tahun dengan intensitas tanam 200 persen. 

"Bendung ini untuk irigasi, dari tiga daerah irigasi sederhana, kita jadikan satu hamparan sistem irigasi teknis dengan suplai air melalui Bendung Sei Padang,” jelas Basuki.

Bendung Sei Padang merupakan tipe bendung gerak yang dibangun sejak tahun 2014 dan selesai November 2017 dengan biaya Rp 234,6 miliar.

Sementara itu Direktur Irigasi dan Rawa, Ditjen SDA Kementerian PUPR Mochamad Mazid mengatakan program rehabilitasi jaringan irigasi pada tahun 2018, selain menggunakan anggaran dari APBN dan pinjaman bilateral, sumber pendanaan baru yang tengah dijajaki yaitu melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk membiayai 15 paket pekerjaan Daerah Irigasi (DI) dan Rawa termasuk DI Sei Ular. 

Hal ini dilakukan agar proses pembangunan infrastruktur irigasi dan rawa bisa semakin cepat dan manfaatnya segera dirasakan oleh masyarakat. 

Selain tantangan membangun jaringan irigasi baru, Mazid mengatakan, permasalahan pengelolaan sistem irigasi juga menjadi tantangan tersendiri seiring dengan meningkatnya kebutuhan peningkatan kualitas pelayanan pemenuhan air bagi masyarakat. 

Untuk itu, ia menambahkan, diperlukan kebijakan mengenai modernisasi irigasi yang dikembangkan melalui lima aspek, diantaranya tingkat keandalan suplai air, keandalan jaringan irigasi, manajemen air, sistem kelembagaan dan sumber daya manusia. 

Dalam rangka mendukung ketahanan pangan dan air secara nasional, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan satu juta hektar irigasi baru dan merehabilitasi tiga juta hektar jaringan irigasi yang rusak mulai tahun 2015 hingga 2019 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau