JAKARTA, KompasProperti - Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah berkonsentrasi untuk membangun irigasi premium.
Irigasi premium merupakan jalur irigasi bagi sawah milik petani yang mendapatkan pasokan air dari bendung, bendungan maupun embung.
Menurut Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Imam Santoso, saat ini pendataan tengah dilakukan terhadap bendung, bendungan maupun embung yang sudah jadi namun belum memiliki jaringan irigasi.
"Kita data dan akan kita bangun. Sementara untuk program pembangunan 49 bendungan baru, otomatis akan dibangun jaringan irigasinya," kata Imam dalam keterangan tertulis, Rabu (10/1/2018).
Sebagai contoh, pemanfaatan Bendungan Raknamo di Nusa Tenggara Timur sebagai salah satu sumber air irigasi sawah warga. Bendungan yang tengah dalam proses pengisian ini telah diresmikan Presiden Joko Widodo, Selasa (9/1/2018) lalu.
Imam menambahkan, desain jaringan irigasi dari bendungan ini pun sudah ada. Proses pembangunan jaringan ini akan dimulai tahun ini dengan anggaran Rp 98 miliar dan ditargetkan selesa pada 2019.
"Tahun depan akan berfungsi. Ketika air di Bendungan Raknamo penuh, jaringan irigasinya sudah ada sehingga bisa dipakai untuk mengairi sawah," kata dia.
Bendungan Raknamo memiliki kapasitas tampung 14 juta meter kubik. Bendungan ini dapat dimanfaatkan untuk mengairi irigasi seluas 1.250 hektar, sumber air baku 100 liter/detik dan pembangkit listrik 220 Kilowatt.
Imam mengatakan, dengan irigasi premium akan meningkatkan produktivitas petani. Sebelum ada bendungan, dalam satu musim tanam, petani hanya dapat menanam padi, setengah palawija dan setengah padi.
Dengan adanya bendungan, petani dapat dua kali menanam padi, satu kali palawija dan setengah padi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.