Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Raknamo Spesial, Didatangi Jokowi Tiga Kali

Kompas.com - 10/01/2018, 18:26 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KompasProperti - Bendungan Raknamo, berada di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bendungan ini begitu spesial di mata masyarakat setempat, karena sudah tidak kali dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pada 20 Desember 2014, Presiden Jokowi turun langsung melakukan peletakan batu pertama (ground breaking).

Kemudian pada Sabtu, 25 Juli 2015 orang nomor satu di Indonesia itu kembali meninjau pembangunan bendungan yang berjarak sekitar 33 kilometer arah Timur Kota Kupang.

Terakhir pada Selasa (9/1/2018) Jokowi datang lagi untuk meresmikan bendungan itu.

Dalam sambutannya saat berada di Bendungan Raknamo, Jokowi mengapresiasi pembangunan bendungan tersebut karena lebih cepat dari target.

"Perkiraan saya waktu itu pembangunannya akan berlangsung selama lima tahun, kemudian saya tawar empat tahun tetapi malah sudah selesai lebih cepat dari target. Ini karena dikerjakan siang dan malam, bendungan ini akhirnya selesai dalam tempo tiga tahun," beber Jokowi.

Dengan selesai pembangunan bendungan Raknamo ini lanjut Jokowi, tentu semua warga akan bersyukur dan bersukacita karena yang dinantikan selama ini sudah ada.

"Saya sudah tiga kali ke sini (Raknamo) untuk memastikan bahwa proses pengerjaan itu selesai sesuai yang kita inginkan. Setiap saya datang ke NTT itu masalahnya hanya satu yakni air. Di sudut manapun di NTT jika kita selesaikan ini maka kesejahteraan dan kemakmuran ekonomi pasti naik," paparnya.

Di NTT, lanjut Jokowi, memeroleh tujuh buah bendungan yakni Raknamo (Kabupaten Kupang), Rotiklot (Kabupaten Belu), Napungete (Kabupaten Sikka), Temef (Kabupaten Timor Tengah Selatan), Mbay (Kabupaten Nagekeo), Kolhua (Kota Kupang), dan Manikin (Kabupaten Kupang).

Untuk diketahui, Bendungan Raknamo menempati lahan seluas 245,39 hektar, bendungan ini dibangun oleh PT Waskita Karya (persero) dengan pagu anggaran Rp 760 miliar. Sumber dana brrasal dari APBN dengan jangka waktu pembangunan 5 tahun sejak 2014 hingga 2019.

Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Agus Sosiawan mengatakan, keberadaan Bendungan Raknamo itu dalam rangka memenuhi kebutuhan air baku dengan kapasitas layanan 100 liter per detik.

Selain itu juga untuk pengembangan daerah irigasi seluas 841 hektar (1.250 hektar potensial) dan pengendalian banjir sebagian wilayah Kabupaten Kupang

"Keberadaan Bendungan Raknamo juga menjadi pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) dengan kapasitas 0, 22 Mega Watt," kata Agus.

Bendungan Raknamo sendiri, lanjut Agus, adalah tipe bendungan urugan zonal inti tegak, dengan tinggi bendungan utama yakni 37 meter, tinggi bendungan saddle 14 meter, dengan panjang puncak total mencapai 449, 50 meter.

Sedangkan untuk kapasitas tampungan total 14,09 juta meter kubik, kapasitas tampungan efektif 10, 26 juta meter kubik, kapasitas tampungan mati 3,83 juta meter kubik dan luas tampungan pada elevasi muka air bendungan (EL) dan permukaan genangan normal (NWL) 147, 30 hektar.

"Diharapkan awal 2019 sudah bisa kita rilis untuk masyarakat Kabupaten Kupang. Tentunya kami perlu koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Kupang kesiapan untuk menyediakan kesiapan jaringan air ke warga," tutur Agus.

Agus pun berharap, keberadaan bendungan itu bisa membantu warga sekitar guna memeroleh air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com