JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah menargetkan pembangunan 500.000 hektar irigasi dan merehabilitasi 2,5 juta hektar jaringan irigasi mulai tahun 2020 hingga 2024 mendatang.
Dalam Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018 tentang perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN), terdapat tujuh PSN irigasi.
Dari ketujuh proyek tersebut, dua di antaranya telah selesai dikerjakan. Keduanya yakni jaringan irigasi di Daerah Irigasi (DI) Umpu Sistem di Provinsi Lampung dan DI Leuwigoong di Kabupaten Garut.
Baca juga: Perbaikan Irigasi, Kunci Pengembangan Food Estate
DI Umpu Sistem dibangun saluran suplesi sepanjang 6 kilometer dengan luas area pelayanan mencapai 7.500 hektar.
Sementara di DI Leuwigoong, merupakan saluran irigasi prmer sepanjang 86 kilometer yang mengairi area potensial seluas 5.313 hektar.
Menteri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, banyak bendungan dibangun di daerah, dan diikuti dengan pengembangan serta pengelolaan jaringan irigasi guna menunjang produktivitas sentra pertanian.
Dia berharap, peningkatakn produktivitas dapat membantu pemulihan ekonomi pasca pandemi.
"Pembangunan bendungan diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikan bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat memberikan manfaat yang nyata di mana air akan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani," kata Basuki seperti dikutip Kompas.com dari laman resmi Kementerian PUPR, Kamis (30/7/2020).
Selain kedua DI tersebut, lima jaringan irigasi PSN lainnya tengah dalam tahap penyelesaian.
Di Provinsi Aceh, tengah diselesaikan pembangunan dua jaringan irigasi sekaligus yakni DI Jambo Aye Kanan di Kabupaten Aceh Utara dan Timur Provinsi Aceh, DI Lhok Guci di Kabupaten Aceh Barat.
Keduanya dapat mengairi area seluas 21.570 hektar. Konstruksi jaringan irigasi ini dimulai sejak akhir tahun 2016 dengan biayya sebesar Rp 225,14 miliar dan ditargetkan rampung akhir tahun 2020.
Baca juga: Kebutuhan Irigasi Lumbung Pangan Baru Rp 1,9 Triliun
Hingga saat ini, progres pembangunan DI Jambo Aye Kanan mencapai 70,21 persen. Pekerjaannya mencakup pembangunan saluran primer sepanjang 8 kiometer dan saluran sekunder sepanjang 34 kilometer.
Nantinya, jaringan irigasi ini dapat mengairi area seluas 3.028 hektar. Konstruksinya dilakukan melalui kerja sama operasional (KSO) antara kontraktor PT. Selaras Mandiri Sejahtera dan PT Nakhla Sampurna.
Kemudian di DI Lhok Guci, pembangunannya mencapai tahap II untuk saluran sepanjang 10 kilometer dan saluran sekunder sepanjang 812 meter.
Pembangunan tahap II DI Lhok Guci dilaksanakan oleh PT. Hutama Karya-Jaya Konstruksi, KSO dengan nilai kontrak Rp 255,55 miliar. Saat ini progres konstruksinya sebesar 62,54 persen dengan target rampung pada akhir tahun 2020.
Sementara tiga PSN irigasi lainnya yakni DI Lematang di Provinsi Sumatera Selatan, DI Gumbasa di Provinsi Sulawesi Tengah dan pembangunan bendung dan jaringan irigasi DI Baliase di Provinsi Sulawesi Selatan diharapkan selesai paling lambat tahun 2021.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.