Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2,16 Juta Hektar Irigasi di Indonesia Rusak

Kompas.com - 16/07/2018, 21:28 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kasubdit Operasi dan Pemeliharaan Irigasi dan Rawa Kementerian PUPR Arief Rachman mengatakan, dari 7,2 juta hektar daerah irigasi yang ada di Indonesia, 30 persennya atau 2,16 juta hektar dalam kondisi rusak.

Menurut Arief, kerusakan irigasi itu tersebar merata di seluruh wilayah di Indonesia.

Baca juga: Gubernur NTT Prihatin Bendungan Lambo Tak Kunjung Dibangun

“Kalau kita lihat sekarang, masih banyak irigasi-irigasi yang mengalami kerusakan, mungkin ada sekitar 30 persen yang kondisinya rusak, termasuk daerah irigasi yang ada di Provinsi NTT,” ungkap Arief, usai pembukaan pemilihan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi permukaan dan irigasi rawa teladan tingkat nasional 2018, di Swiss Belinn Kristal Hotel Kupang, Senin (16/7/2018).

Dalam pengelolaan daerah irigasi, lanjut Arief, ada pembagian kewenangan, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah.

Pemerintah Pusat diberi kewenangan mengelola di atas 3.000 hektar, Pemerintah Provinsi kewenangannya antara 1.000 hingga 3.000 hektar, sedangkan di bawah 1.000 hektar merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten.

Karena itu, Arief mengharapkan, peran serta semua pihak, baik Pemerintah Pusat, Provinsi hingga Kabupaten untuk fokus memelihara daerah irigasi yang ada.

Disinggung peran Pemerintah Pusat dalam membantu daerah irigasi yang ada di daerah, Arief menyebut sejumlah dana yang telah dialokasikan melalui APBN yang diperuntukan bagi balai-balai yang ada di daerah di seluruh Indonesia.

“Kewenangan pusat berkaitan dalam hal rehabilitasi dan peningkatan daerah irigasi, sedangkan operasi dan pemeliharaanya, kita salurkan melalui mekanisme tugas bantuan yang dikerjakan oleh Provinsi,” terang Arief.

Di samping APBN, ada juga dana dari Pemerintah Pusata melalui dana alokasi khusus (DAK) yang akan diterima oleh provinsi atau kabupaten untuk pekerjaan rehabilitasi.

Sementara itu Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Sumber Daya Air dan Irigasi Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT Benyamin Nahak menyampaikan di Provinsi NTT sendiri terdapat 26 daerah irigasi.

Dari 26 daerah irigasi itu sebagian besar berupa irigasi teknis, yakni bendungan dan jaringannya.

“Kita punya satu bendungan yang sekarang sudah beroperasi yakni Bendungan Tilong. Sedangkan untuk Bendungan Raknamo baru diresmikan tapi belum bisa dioperasikan, sebab harus melalui pengujian,” jelas Nahak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau