barangkali hatiku tertawan sunyi
beku sampai ke ujung rindu
barangkali senyummu yang menawan sunyi
hingga mimpiku disesaki namamu
Kamar Merah, 2007
TENTANG SUNYI
bilakah sunyi membentang malam
langit yang menghitamkan bintangbintang
bilakah gerimis membilas semua kelam
saat cinta kuyup, dan kau datang
pada kesenyapan itu,
memudar harihari yang mulai resah
ketika embun gigilkan hati
kemudian kita bertanya
adakah waktu cukup buat kami
dan kau pergi menjauhi sunyi
sedang aku terus termangu
dalam getar rindu
Kamar Merah, 2007
PADA TITIAN SEPI INI
pada titian sepi ini kau melangkah pergi
meninggalkan secangkir teh manis
yang belum habis dan perbincangan
kita belum juga usai
tapi bekas bibirmu masih menempel
di gigir kelu, lalu malam kian tak menentu
rembulan tumpah mengguyur kota
kita pun gagap mengeja cinta
dalam setiap pertemuan, waktu
tak pernah berhenti di halte jalan itu
yang telah berkarat oleh mimpi
di titian sepi inilah aku simpan jejakmu
seperti angin yang menenggelamkan
semua kenangan
tentang dirimu
--------------------
Institut Merdeka
Lian Kagura lahir di Bogor 30 Oktober 1982, puisi-puisinya ada di dalam buku Catatan Dari yang Ketakutan (Pustaka Latifah, 2007). Novelnya berjudul IORI:Terperangkap di Negeri Mimpi (Lingkar Pena, 2007). Pernah menjadi kepala sekolah di Forum Lingkar Pena Bandung. Sekarang beraktivitas di Institut Merdeka dan Majelis Sastra Bandung. Menjadi pembaca puisi di grup musikalisasi puisi Kapak Ibrahim. E-mail: liankagura@yahoo.com