Colliers International Indonesia melaporkan, dalam satu semester tahun ini, setidaknya 170 hotel menutup operasinya untuk sementara.
Baca juga: Kunjungan Turis Anjlok karena Corona, Bali Harus Manfaatkan Cara Lain
Di sisi lain, dua hotel baru yang sedianya menyumbang pasokan dan dijadwalkan buka tahun ini, terpaksa ditunda untuk waktu yang belum ditentukan.
"Dengan demikian tidak akan ada proyek hotel baru untuk tahun ini. Kami masih terus memantau kemajuan konstruksi karena jadwal penyelesaian mungkin berubah berdasarkan kondisi di lapangan," papar Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto.
Secara umum, Pandemi Covid-19 mengubah konstelasi bisnsi dan industri perhotelan. Tak hanya kinerja yang buruk, di balik ini terdapat beragam upaya untuk tetap dapat bertahan.
Di antaranya adalah perubahan tampilan hotel yang dilakukan para pengembang atau pengelola, terutama desain interior dan penerapan teknologi digital.
Ferry menuturkan, teknologi digital ini mencakup pencahayaan berbasis sensorik di area umum, dan teknologi nirkontak yang mengurangi kontak langsung ke fasilitas publik.
Selain teknologi, akan diterapkan sertifikasi hotel internasional terutama yang berkaitan dengan kebersihan, dan keamanan yang diharapkan dapat meyakinkan para tamu untuk menginap.
Dus, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sedang mempersiapkan pembukaan kembali Bali pada Juli untuk pasar domestik dan September untuk pasar luar negeri.
Protokol dan peraturan baru sedang dipersiapkan dan mereka harus mengikuti pedoman yang diberikan oleh WHO dan WTTC.
Protokol ini harus diterapkan di semua tujuan wisata karena akan memberikan keamanan dan kenyamanan bagi wisatawan.
Pemerintah juga harus melakukan pengawasan yang melekat untuk mencegah penyebaran virus.
Kendati semua persiapan telah dilakukan, menurut Ferry, tidak mudah meyakinkan turis terutama orang asing untuk berlibur. Kebersihan, kesehatan, dan keamanan akan menjadi masalah utama.
Ferry menyebut, wisata berbasis alam dan ramah lingkungan diprediksi akan menjadi tren baru, dan ini akan menjadi keuntungan buat Bali yang memang memiliki sejumlah obyek wisata seperti ini.
Pemerintah baru saja mengumumkan bahwa maskapai penerbangan dapat menjual tiket mereka dengan harga batas atas.