"Seperti meminta pemberhentian pembayaran bunga atau pokok karena kondisinya tidak ada pemasukan," ujar Joko saat dihubungi Kompas.com.
Kondisi lebih buruk juga terjadi pada sejumlah pengembang lainnya yang menurut Joko sudah hampir gulung tikar karena sepinya pembeli.
Namun Joko enggan menyebut pengembang mana saja yang mengalami kesulitan. Dia memastikan, mereka adalah pengembang perumahan tapak.
"Proyek-proyek residensial yang dihentikan itu di daerah Priangan Timur, Bandung Selatan, sebagian Cianjur, Cirebon dan Majalengka," lanjutnya.
Senada dengan Joko, Ketua DPD REI Sulawesi Selatan M Sadiq juga mengungkapkan kondisi serupa.
Sebagian pengembang kecil sudah mulai menghentikan pembangunan, dan hampir semua mengajukan restrukturisasi utang.
Mereka juga berupaya mencairkan dana-dana tertahan yang akan digunakan untuk operasional pengembang, dan tetap mengusahakan akad Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi konsumen tak terdampak Covid-19.
Hingga saat ini, proyek residensial yang tengah berjalan di wilayah Sulawesi Selatan sekitar 400 hingga 500 proyek.
Melihat kondisi memprihatinkan tersebut, Joko dan sejumlah Ketua DPD REI menyayangkan kebijakan Pemerintah yang membatasi kuota subsidi perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Selain terbatasnya kuota, persyaratan dan perizinan pun masih sulit, rumit, dan berbelit. Tentu saja, hal ini semakin membuat para pengembang kesulitan.
"REI Jawa Barat telah melakukan diskusi bersama [terkait kabar pengembang ini] pada Minggu lalu dengan melakukan Zoon Meeting dua kali," tuntasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.