Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembang Menjerit, Stop Proyek dan Nyaris Gulung Tikar Terlilit Utang

Kompas.com - 06/05/2020, 07:00 WIB
Putri Zakia Salsabila ,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal Maret 2020 dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat sektor properti makin terpuruk. 

Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga pula. Dalam catatan DPP Real Estat Indonesia (REI) penjualan properti jeblok hingga 85 persen. Demikian gambaran utuh sektor yang menggerakkan 174 industri lainnya ini.

Kabar terbaru datang dari sejumlah pengembang di Jakarta, dan daerah. Setelah mengalami perlambatan dalam kurun tiga tahun terakhir akibat sepi pembeli, Pandemi Covid-19 memaksa mereka memperlambat konstruksi, dan menyetop proyek.

Bahkan, beberapa di antara para pengembang ini ada yang nyaris gulung tikar karena terlilit utang perbankan yang sudah jatuh tempo.

Meski begitu, tak ada kata menyerah dalam kamus mereka. beberapa di antaranya masih menjaga kewarasan dengan menerapkan sejumlah strategi dan langkah taktis demi dapat bertahan di tengah ketidakpastian.

Baca juga: Strategi Pengembang Pelat Merah, Tunda Belanja Modal dan Kencangkan Ikat Pinggang

Kompas.com mencatat, para pengembang itu adalah AKR Land, PT PP Properti (Persero) Tbk atau PPRO, dan pengembang daerah di wilayah Jawa Barat, dan Sulawesi Selatan.

AKR Land, contohnya. Pengembang Nasional ini memilih untuk menerapkan perlambatan konstruksi proyek perumahan tapak di Gresik, Jawa Timur.

Ilustrasi.shutterstock Ilustrasi.
Commercial and Business Development Director AKR Land Alvin Andronicus memastikan hal tersebut saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/5/2020).

"Yang di Gresik adalah proyek yang sudah dimulai pembangunan infrastrukturnya. Proyek ini jadi mundur, bukan tahun ini. Karena itu kami lebih memprioritaskan pembangunan di Manado," tutur Alvin.

Proyek yang diprioritasnya itu adalah Grand Kawanua Internasional City (GKIC) dan Kawanua Emerald City (KEC) di Manado.

Ada pun penjualan 70 unit apartemen Gallery West Residence Jakarta, terus digenjot.

Baca juga: Bisnis Perhotelan, Paling Awal Terpuruk dan Paling Akhir Bangkit

Selain menghentikan proyek di Gresik, AKR Land juga memberikan beberapa penawaran unit apartemen dengan harga yang dapat dinegosiasikan, uang muka atau down payment (DP) lebih ringan dengan angsuran panjang, serta menawarkan unit siap tinggal.

Hal serupa juga dilakukan PP Properti yang lebih memfokuskan pada tujuh proyek utamanya yang dijadwalkan tuntas tahun 2020 ini.

Proyek tersebut adalah Grand Sungkono Lagoon Tower Caspian dan Grand Dharmahusada Lagoon di Surabaya, Begawan Apartment di Malang, Amartha View dan The-Alton di Semarang, Evenciio di Depok serta The Ayoma Apartemen di BSD.

Grand Kawanua Citywalk Manado merupakan salah satu fasilitas yang tengah digarap dalam Grand Kawanua International City.akrland Grand Kawanua Citywalk Manado merupakan salah satu fasilitas yang tengah digarap dalam Grand Kawanua International City.
Sementara empat proyek lainnya diperlambat konstruksinya karena bukan termasuk dalam target penyelesaian tahun ini.

Selain AKR Land dan PP Properti yang memilih opsi taktis, beberapa pengembang di Jawa Barat juga disebut telah melakukan perlambatan pembangunan dan operasional proyek.

Ketua DPD REI Jawa Barat Joko Suranto mengungkapkan, terdapat beberapa proyek yang telah dihentikan di wilayah tersebut.

Menurut dia, proyek-proyek tersebut mengalami perlambatan sebelum adanya virus Corona dan semakin banyak yang setop konstruksi setelah Pandemi ini terjadi.

Baca juga: Penjualan Apartemen di Jadebotabek Turun Drastis hingga 75,8 Persen

Namun, Joko menegaskan bahwa penghentian proyek-proyek tersebut bukan berarti dibiarkan mangkrak tetapi tetap diawasi oleh pengembangnya. 

Ada 50 persen dari anggota DPD REI Jawa Barat yang sedang menghadapi kesulitan, dan lebih dari 60 persen tengah mengajukan restrukturisasi utang ke perbankan karena telah jatuh tempo.

"Seperti meminta pemberhentian pembayaran bunga atau pokok karena kondisinya tidak ada pemasukan," ujar Joko saat dihubungi Kompas.com.

Nyaris gulung tikar

Kondisi lebih buruk juga terjadi pada sejumlah pengembang lainnya yang menurut Joko sudah hampir gulung tikar karena sepinya pembeli.

Namun Joko enggan menyebut pengembang mana saja yang mengalami kesulitan. Dia memastikan, mereka adalah pengembang perumahan tapak.

"Proyek-proyek residensial yang dihentikan itu di daerah Priangan Timur, Bandung Selatan, sebagian Cianjur, Cirebon dan Majalengka," lanjutnya.

Ilustrasi rumah subsidi.KOMPAS.com / DANI PRABOWO Ilustrasi rumah subsidi.
Senada dengan Joko, Ketua DPD REI Sulawesi Selatan M Sadiq juga mengungkapkan kondisi serupa.

Sebagian pengembang kecil sudah mulai menghentikan pembangunan, dan hampir semua mengajukan restrukturisasi utang.

Mereka juga berupaya mencairkan dana-dana tertahan yang akan digunakan untuk operasional pengembang, dan tetap mengusahakan akad Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi konsumen tak terdampak Covid-19.

Hingga saat ini, proyek residensial yang tengah berjalan di wilayah Sulawesi Selatan sekitar 400 hingga 500 proyek.

Melihat kondisi memprihatinkan tersebut, Joko dan sejumlah Ketua DPD REI menyayangkan kebijakan Pemerintah yang membatasi kuota subsidi perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Selain terbatasnya kuota, persyaratan dan perizinan pun masih sulit, rumit, dan berbelit. Tentu saja, hal ini semakin membuat para pengembang kesulitan.

"REI Jawa Barat telah melakukan diskusi bersama [terkait kabar pengembang ini] pada Minggu lalu dengan melakukan Zoon Meeting dua kali," tuntasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau