Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Perhotelan, Paling Awal Terpuruk dan Paling Akhir Bangkit

Kompas.com - 05/05/2020, 14:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Haryadi Sukamdani memprediksi, satu tahun merupakan jangka waktu masa pemulihan bisnis perhotelan di Indonesia setelah pandemi Covid-19 dinyatakan berakhir oleh Pemerintah.

"Kami memperkirakan, masa pemulihannya itu satu tahun sejak pandemi dinyatakan berakhir," ucap Haryadi kepada Kompas.com, Senin (4/5/2020).

Dibanding sektor properti lainnya, perhotelan merupakan bisnis paling awal terpukul, namun paling terakhir mengalami pemulihan akibat pandemi Covid-19.

Menurut Haryadi, hal tersebut disebabkan bisnis perhotelan bergantung pada pertumbuhan ekonomi sektor lainnya, seperti pariwisata, manufaktur, pertanian, dan sebagainya.

Perhotelan bukan pula berada di posisi "pemicu" agar sektor lainnya bergerak naik setelah pandemi Covid-19.

"Kalau ada pertumbuhan di sektor lain berarti ada permintaan akomodasi orang menginap. Berarti perhotelan ikut terangkat (bangkit)," kata Haryadi.

Baca juga: PHRI Desak Pemerintah Realisasikan Insentif Agar Perhotelan Tak Runtuh

Haryadi menekankan, perhotelan juga bergantung pada sektor penerbangan. Jika penerbangan bisa cepat bangkit, maka perhotelan akan mengikuti.

Sejauh ini, tingkat hunian hotel terus merosot ke angka sekitar 20 persen hingga 40 persen dalam beberapa bulan terakhir.

PHRI mencatat, sebanyak 1.700 hotel di seluruh Indonesia memilih opsi penutupan sementara operasional sebagai strategi menghadapi Covid-19.

Haryadi yang sekaligus menjabat sebagai Direktur Utama Sahid Hotel and Resorts ini mengatakan, bahwa properti miliknya memilih opsi penutupan sementara operasional di seluruh Indonesia, kecuali di Jakarta.

Hotel Grand Sahid Jaya menyediakan akomodasi untuk tempat menginap tenaga medis yang bertugas Rumah Sakit Pelni yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan penanganan Corona.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com