Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PHRI Desak Pemerintah Realisasikan Insentif Agar Perhotelan Tak Runtuh

Kompas.com - 04/05/2020, 19:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mendesak Pemerintah untuk segera merealisasikan tiga insentif agar industri perhotelan di Indonesia tak runtuh akibat dihantam pandemi Covid-19.

Stimulus tersebut berupa, pertama relaksasi pembayaran, dan penjadwalan kembali utang untuk perusahaan yang terdampak pandemi Covid-19.

Hal ini sejalan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Stimulus Perekonomian Nasional Sebagai Kebijakan Countercyclical Dampak Penyebaran Corona Virus Disease (POJK Stimulus Covid-19).

Baca juga: Banyak Iklan Hotel Dijual Saat Pandemi, PHRI Masih Verifikasi

Kedua, PHRI meminta Pemerintah untuk segera merealisasikan insentif fiskal yang telah dikeluarkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 44 Tahun 2020 Tentang Insentif Pajak untuk Wajib Terdampak Pandemi Corona Virus Disease 2019.

Tepatnya fasilitas PPh Pasal 21 yang Ditanggung Pemerintah (DTP)) dan pengurangan PPh Pasal 25 selama 6 bulan.

Ketiga, PHRI meminta kelonggaran pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan pembebasan pajak hotel dan restoran kepada Pemerintah Daerah (Pemda).

"Kami juga meminta Pemda berupa kelonggaran pembayaran PBB dan pembebasan pajak hotel dan restoran," ujar Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani kepada Kompas.com, Senin (4/5/2020).

Perhotelan, merupakan salah satu sektor properti yang paling mendapatkan hantaman keras sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

PHRI mencatat, sebanyak 1.700 hotel di seluruh Indonesia memilih opsi penutupan sementara sebagai strategi menghadapi Covid-19.

Tingkat okupansi hotel diketahui terus merosot ke angka sekitar 20 persen hingga 40 persen dalam beberapa bulan terakhir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com