KOMPAS.com - Salah satu infrastruktur penting dalam koridor Trans Kalimantan, Jembatan Pulau Balang, menunjukkan perkembangan konstruksi signifikan.
Saat ini, progres fisiknya telah mencapai 76,581 persen menuju rampung.
Jembatan ini menghubungkan Balikpapan dengan Ibu Kota Negara (IKN) baru di Penajam Paser Utara melintasi Teluk Balikpapan.
Kepala Proyek Jembatan Pulau Balang Dhono Nugroho menyampaikan, Jembatan Pulau Balang didesain dengan lebar 22,4 meter yang mencakup 4 lajur serta dilengkapi dengan trotoar di samping kanan dan kiri.
Untuk mendukung akses menuju jembatan tersebut, dibangun pula jalan sepanjang 1.969 meter.
Baca juga: Jembatan Pulau Balang Dilengkapi Structural Health Monitoring System
“Dari segi fisik, pekerjaan tiang jembatan dapat dikatakan 95 persen selesai. Saat ini tengah dilakukan proses pekerjaan dek jembatan dengan metode Balance Cantilever,” ujar Dhono dalam siaran resmi yang diterima Kompas.com, Senin (4/5/2020).
Jembatan ini juga dilengkapi dek utama sepanjang 804 meter dan dek pendekat 167 meter.
PT Hutama Karya (Persero) dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Bangun Cipta Konstruksi selaku pelaksana konstruksi mengadopsi model Cable Stayed Bridge.
Dhono menjelaskan, model cable stayed bridge Jembatan Balang membutuhkan kabel prategang setinggi 29 meter untuk menahan beban jembatan.
Terdapat dua pylon atau tiang jembatan setinggi 116 meter untuk menahan kabel-kabel tersebut dan 144 bore pile atau tiang pancang sebagai penopang jembatan.
Kemajuan teknologi juga diterapkan pada jembatan ini melalui Structural Health Monitoring System (SHMS) yang akan memantau kesehatan struktur konstruksi jembatan.
Kelak, jika jembatan rampung 100 persen dan beroperasi secara penuh, maka konektivitas serta mobilitas orang, barang, dan jasa, di lintas selatan Kalimantan akan semakin lancar.
Dhono memprediksi jarak tempuh dari Balikpapan ke IKN baru yang sebelumnya mencapai 5 jam melalui jalur laut menjadi hanya 1 jam dengan rute Balikpapan-Kariangau-Jembatan Pulau Balang-Simpang Gersik-Penajam.
Baca juga: Progres Lambat, Pusat Bakal Ambil Alih Proyek Jembatan Pulau Balang
Selain menjadi askes darat utama menuju lokasi IKN baru, kehadiran infrastruktur konektivitas ini mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah di Kalimantan Timur dan sekitarnya.
Transportasi dari Pelabuhan Peti Kemas Karingau Balikpapan akan semakin lancar sehingga
dapat mengembangkan Kawasan Industri Karingau (KIK).
Kendati konstruksi mengalami kemajuan, namun pembangunan jembatan ini masih terkendala pembebasan lahan.
Menurut Dhono, ada status lahan yang belum bebas dan menghambat kelancaran dalam proses pembangunan jembatan.
Untuk mengatasinya, Dhono mengaku telah bekerja sama dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan dari unsur Pemerintah Daerah setempat agar permasalahan yang muncul dapat diselesaikan.
Tim proyek Jembatan Pulau Balang juga menggandeng sejumlah elemen lokal, baik perusahaan maupun tenaga kerja, dengan harapan memberikan dampak positif bagi
masyarakat di sekitar proyek.