Sementara, berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ruas JTTS selanjutnya yang akan beroperasi adalah Tol Kayu Agung-Palembang-Betung segmen Jakabaring-Kramasan sepanjang 9 kilometer.
Jalan bebas hambatan ini rencananya beroperasi pada November 2020 mendatang. Progres konstruksi ruas tersebut telah mencapai 98 persen.
Segmen tersebut merupakan bagian dari Seksi I Kayu Agung-Palembang (Jakabaring) sepanjang 34 kilometer yang telah beroperasi sejak Apriil 2020.
Adapun konstruksi Seksi 2 Palembang-Betung dimulai pada Juli 2020. Dengan demikian, keseluruhan Ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung ditargetkan rampung pada Januari 2022.
Kemudian ruas lain yang ditargetkan beroperasi pada tahun ini adalah Tol Sigli-Banda Aceh Jantho-Indrapuri Seksi 3 sepanjang 16 kilometer dan Tol Medan-Biinjai Seksi 1A Veteran-Tanjung Mulia sepanjang 4 kilometer.
Saat ini progres konstruksi masing-masing ruas tersebut sebesar 65 persen dan 89 persen.
Secara keseluruhan, Tol Banda Aceh-Sigli terbagi menjadi enam seksii dengan total investasi sebesar Rp 12,35 triliun.
Progres konstruksi keseluruhan seksi tol kini telah mencapai 50 persen dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021.
Kehadiran Tol Banda Aceh-Sigli diperkirakan dapat memangkas waktu tempuh perjalanan dari Banda Aceh ke Sigli dari sekitar 2-3 jam menjadi 1 jam perjalanan.
Sedangkan ruas Tol Medan-Binjai Seksi 1 A (Veteran-Simpang Susun Tanjung Mulia) merupakan bagian dari ruas Tol Meda-Binjai.
Baca juga: Lahan Tol Trans Sumatera yang Sudah Dibebaskan Seluas 8.965 Hektar
Dari keseluruhan ruas tersebut, ruas Veteran-Binjai sepanjang 13 kilometer telah beroperasi sejak Oktober 2017 lalu.
Selain itu, jalan tol ini diharapkan dapat memperkuat struktur kawasan perkotaan metropolitan Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo.
Dengan tambahan ketiga ruas tersebut, maka total panjang Trans Sumatera hingga akhir tahun 2020 mencapai 677 kilometer.
Baca juga: Begini Perkembangan Koridor Pendukung Jalan Tol Trans-Sumatera
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menuturkan, kehadiran jalan bebas hambatan di Pulau Sumatera dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
Sebab menurutnya, kehadiran jalan tol menghubungkan kawasan-kawasan produktif di Pulau Sumatera.
"Dengan demikian, hal ini dapat memacu pertumbuhan ekonomi kawasan serta menciptakan pusat-pusat ekonomi baru di pulau ini," tuntas Basuki.
Pulau Sumatera sendiri merupakan penyumbang 21,4 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional sepanjang Kuartal I-2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.