Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edy Rahmayadi Minta Pemkot Medan dan Pelindo 1 Bangun Rusun di Belawan

Kompas.com - 22/10/2020, 16:32 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Dukungan serupa juga disampaikan Arief. Dia memasikanPemkot Medan siap mendukung penuh langkah yang akan dilakukan gubernur dan akan bersinergi dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) serta seluruh stakeholder yang ada untuk merumuskan. 

WALHI Sumut: Bukan banjir rob biasa

Rob tak hanya siklus alam, ada penyebab lain yang membuatnya menjadi bencana yaitu tingginya curah hujan, penurunan muka tanah akibat menurunnya daya dukung lingkungan, tingginya gelombang laut dan intensitas abrasi akibat degradasi hutan mangrove.

Pemanasan global di Indonesia disebabkan penghancuran hutan dan lahan gambut. Indonesia diprediksi akan kehilangan 25 persen hutannya pada 2030.  

Deforestasi hutan sebesar 40 persen berkontribusi terhadap meningkatnya suhu panas bumi. Pada 2015, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia berkontribusi terhadap emisi karbon sebesar 1,5 juta ton emisi global.

Pemanasan global dan perubahan iklim inilah yang berkontribusi terhadap menurunnya daya dukung lingkungan dan keseimbangan ekologis, salah satunya banjir rob.

Baca juga: Konstruksi 2 Rest Area Perdana di Sumatera Utara Rampung

Degradasi hutan mangrove berkontribusi terhadap banjir yang terjadi di daratan pesisir. Hutan yang fungsinya penahan gelombang besar dan intrusi air laut menurun kualitas dan kuantitasnya sehingga kenaikan air laut tidak bisa diminimalisasi.

Intensitas abrasi yang tinggi juga disebabkan menurunnya kualitas dan kuanititas hutan mangrove.

Di Sumatera Utara berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup menyebutkan bahwa 40 persen hutan mangrovenya kritis. 

Kepala Departemen Program dan PME WALHI Sumut Doni Latuparisa mengatakan, banjir di permukiman Belawan bukan banjir rob biasa.

Soalnya berlangsung selama lima hari namun dianggap banjir biasa oleh pemerintah. Warga terdampak berharap pemerintah ambil langkah cepat untuk mengatasi banjir langganan ini.

Doni menuturkan, pemerintah seharusnya tidak menganggap banjir ini sebagai banjir biasa. Banjir ini disebabkan beberapa seperti degradasi lingkungan yang menyebabkan daya dukung lingkungan menurun dan pemanasan global yang hari ini menjadi masalah besar kita.

"Upaya untuk menekan kenaikan suhu di bawah 2 sampai 1,5 derajat Celcius yang ditargetkan jangan hanya obrolan di forum-forum, tapi dibuktikan dengan aksi nyata," tuntas Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Banjar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sukabumi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Surat Edaran Prototipe Rumah Sederhana Segera Terbit

Berita
Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel 'Stainless Steel' di Dapur

Segudang Keuntungan Gunakan Wastafel "Stainless Steel" di Dapur

Tips
Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan 'Crazy Rich' Indonesia Lampaui Dunia

Lima Tahun ke Depan, Pertumbuhan "Crazy Rich" Indonesia Lampaui Dunia

Berita
Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Incar Mahasiswa dan Turis, Winland Tawarkan Hunian Rp 300 Juta di Malang

Apartemen
Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Mulai Tahun Ini, Tarif Sewa Gedung Kantor di Jakarta Naik 3 Persen

Perkantoran
186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

186.000 Hektar Hutan Adat di Tapanuli Utara dan Luwu Utara Diregistrasi

Berita
4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

4,39 Juta Orang Naik Kereta Selama 22 Hari Angkutan Lebaran 2024

Berita
Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Ditarget Tuntas Oktober, Ini Progres Bendungan Bolango Ulu di Gorontalo

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Cianjur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bandung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Sertifikat Elektronik Persempit Ruang Gerak Mafia Tanah

Berita
[POPULER PROPERTI] Mei 2024, Tol Betung-Tempino-Lencir Mulai Dibangun

[POPULER PROPERTI] Mei 2024, Tol Betung-Tempino-Lencir Mulai Dibangun

Berita
Transportasi Cerdas dalam Rekayasa Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran

Transportasi Cerdas dalam Rekayasa Lalu Lintas Selama Mudik Lebaran

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com