Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 22/10/2020, 14:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, tengah menyelesaikan Program Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) mencakup kegiatan penataan Permukiman Kumuh Perkotaan (PKP) di dua kawasan Bungkutoko, dan Petoaha Sulawesi Tenggara.

Program KOTAKU di dua kawasan ini menelan anggaran senilai Rp 39,91 miliar yang dikerjakan kontraktor lokal yakni PT Karya Syarnis Pratama dan PT Indo Penta Bumi Permai.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulawesi Tenggara Mustaba menuturkan, pekerjaan program KOTAKU dilakukan sejak September Tahun 2019.

Saat ini konstruksi fisiknya sudah mencapai mencapai 91,6 persen dengan rincian kawasan Bungkutoko 90,39 persen dan kawasan Petoaha 92,93 persen.

Baca juga: Proyek Kotaku Dianggap Hanya Menggusur Permukiman Kumuh

Sisa pekerjaan lainnya merupakan konstribusi Pemerintah Kota Kendari yakni penanaman pohon, rumput, dan pemeliharaan.

"Sementara anggaran yang terserap sudah mencapai 93 persen. Kami menargetkan keseluruhan konstruksi fisik rampung pada November 2020," ujar Mustaba menjawab Kompas.com, Kamis (22/10/2020).

Mustaba melanjutkan, Program KOTAKU di dua kawasan ini mencakup area seluas 31 hektar yang bersifat kontraktual.

Program KOTAKU Kementerian PUPR di dua kawasan Bungkutoko dan Petoaha, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, tuttas pada November 2020.Kementerian PUPR Program KOTAKU Kementerian PUPR di dua kawasan Bungkutoko dan Petoaha, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, tuttas pada November 2020.
Dari total luas lahan tersebut, Kementerian PUPR memiliki kewenangan seluas 19 hektar.

"Ini sebenarnya kontraktual. Namun, saat pandmei Covid-19 seperti sekarang, kami alihkan menajdi padat karya dengan melibatkan tenaga kerja lokal sebanyak 100 orang," imbuh Mustaba.

Lingkup pekerjaan program KOTAKU di kawasan Bungkutoko adalah penataan ruang terbuka hijau, pembangunan jalan lingkungan 245 meter, pembangunan jalan water front  697,16 meter, drainase 1.145,66 meter, reiling water front city 1.516 meter, dan tambatan perahu 3 unit.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+