Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Disebut Hancurkan Kota Lama, Kasatker: Jembatan Teluk Kendari Dinanti Warga

Kompas.com - 21/10/2020, 21:29 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Teluk Kendari di Sulawesi Tenggara, akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (22/10/2020).

Hal ini menyusul tuntasnya pekerjaan konstruksi fisik jembatan yang dirancang sepanjang 1,34 kilometer ini.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian memastikan peresmian jembatan ini kepada Kompas.com, Rabu (21/10/2020).

Menurut Hedy, kendati segera diresmikan namun operasionalisasinya baru akan dilakukan seminggu ke depan.

Dengan terlebih dahulu mematangkan persiapan pembukaan yang diikuti sosialisasi keselamatan berkendara di atas jembatan kepada masyarakat.

"Besok peresmian oleh Presiden Jokowi. Tapi operasionalnya seminggu kemudian, persiapan sosialisasi. Kalau tidak disosialisasikan, malah banyak warga yang berhenti di atas jembatan. Ini kan tidak boleh," tutur Hedy.

Baca juga: Kamis Besok Diresmikan Jokowi, Ini 8 Fakta Jembatan Teluk Kendari

Perlu diketahui, proses pembangunan infrastruktur konektivitas senilai Rp 800 miliar ini tidak bisa dikatakan berlangsung sangat mulus.

Kabel pada teknologi jembatan cable stayed ini diimpor dari Austria.Mähesa Nur Syafei/Kementerian PUPR Kabel pada teknologi jembatan cable stayed ini diimpor dari Austria.
Ada sejumlah kendala yang dihadapi. Selain masalah ranjau di sekitar area pembangunan, kendala non-teknis berupa penolakan dari warga pun sempat mengemuka.

Kepala Satuan Kerja PJN II BPJN Sulawesi Tenggara Zulkarnaini mengakui, pada awal pembangunan memang ada sejumlah warga pemilik bangunan di kawasan Kota Lama yang tidak ingin asetnya digusur.

Namun, seiring berjalannya waktu serta pendekatan persuasif, negosiasi, dan juga komunikasi intensif yang dilakukan selama lebih kurang tiga bulan oleh Tim BPJN, akhirnya membuahkan hasil.

Banyak warga yang kemudian menyetujui pembangunan Jembatan Teluk Kendari. Sementara empat pemilik bangunan lainnya memilih untuk bertahan.

Terhadap keempat pemilik bangunan tersebut, Zulkarnaini mengungkapkan, pendekatan persuasif juga dilanjutkan.

"Kami bicarakan secara baik-baik. Dana pembebasan juga sudah kami titipkan di Pengadilan dengan sistem konsinyasi. Karena kebutuhan lahan sudah mendesak, kami pun melakukan eksekusi terhadap empat toko tersebut," tutur Zulkarnaini.

Jembatan Teluk Kendari menghubungkan kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan Kecamatan Poasia di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Mähesa Nur Syafei/Kementerian PUPR Jembatan Teluk Kendari menghubungkan kawasan Pelabuhan Kota Lama dengan Kecamatan Poasia di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Hal ini sekaligus menepis isu viral di media sosial yang menyebutkan bahwa pembangunan Jembatan Teluk Kendari ini menghancurkan bangunan lama dan bersejarah.

Seperti dicuitkan Executive Director Rujak Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja dalam akun @elisa_jkt.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau