JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan jembatan gantung yang menghubungkan jalur Palopo-Toraja Utara di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.
Jembatan gantung tersebut resmi dibuka untuk umum pada Jumat (25/9/2020).
Pembangunan jembatan tersebut dilakukan sebagai upaya pemulihan konektivitas akibat tanah longsor pada Juli lalu.
Intensitas curah hujan tinggi di hulu sungai mengakibatkan akses jalan nasional Palopo-Toraja Utara terputus.
Baca juga: Dorong Sektor Pariwisata, Indonesia Bangun Jembatan Gantung Kaca
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR dapat menyelesaikan pembangunan jembatan gantung tersebut dalam waktu 3 bulan.
Dirancang dengan bentang panjang 84 meter, jembatan gantung ini memiliki jalan pendekat arah Palopo 140 meter, dan arah Rantepao 57 meter, serta lebar 4,2 meter yang mampu menahan beban hingga 1,5 ton.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulawesi Selatan Kementerian PUPR Muhammad Insal U Maha mengatakan jembatan bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua.
"Jembatan gantung ini diperuntukan untuk masyarakat yang mau ke Toraja maupun sebaliknya," kata Insal dalam keterangan resmi, Sabtu (26/9/2020).
Dia mengatakan, jembatan gantung ini merupakan jalur transportasi sementara yang bisa dilalui pejalan kaki dan pengendara roda dua.
Kementerian PUPR juga akan membangun jembatan permanen yang dapat dilalui kendaraan roda empat dan lainnya.
Perlu diketahui, jembatan penghubung Palopo-Toraja Utara yang putus membuat masyarakat kesulitan untuk mengakses kedua daerah tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.