Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi Ramah Lingkungan, Beton dari Kerang Laut

Kompas.com - 01/09/2020, 09:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

Sumber Dezeen

KOMPAS.com - Banyak kalangan mulai bereksperimen dengan menciptakan alternatif material bangunan ramah lingkungan, hemat energi, dan efisien.

Seperti yang dilakukan oleh Newtab-22. Perusahaan ini menciptakan Sea Stone, sebuah material yang terbuat dari limbah kerang yang diambil dari industri makanan laut.

Pendiri Newtab-22 mengklaim, material ini dapat menjadi salah satu jawaban untuk mengurangi masalah limbah pada industri makanan laut, yang disebut menghasilkan tujuh ton sampah setiap tahunnya. 

Mayoritas dari limbah industri tersebut dibuang ke tempat sampah maupun pantai. Dengan demikian, pengembangan ini sekaligus bertujuan memberikan material yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Melansir laman Dezeen, pemilihan kerang sebagai salah satu bahan utama pembuatan beton alternatif ini lantaran bahan tersebut kaya akan kalsium karbonat yang juga digunakan dalam pembuatan semen.

Inovasi beton dari kerangDezeen Inovasi beton dari kerang
Menurut laman Newtab-22, Sea Stone dapat menjadi material bangunan alternatif. Akan tetapi, material ini hanya bisa digunakan dalam pengembangan berskala kecil.

Ini artinya, beton dari kerang ini tidak dapat digunakan dalam proyek pengembangan skala besar.

Baca juga: Singapura Kembangkan Material Jalan dari Limbah

Material terebut dibuat dengan cara menggiling kerang yang akan ditimbun, lalu digabungkan dengan bahan pengikat alami.

Bahan tersebut kemudian dituangkan ke dalam cetakan dan dibiarkan mengeras menjadi potongan-potongan beton. Proses tersebut nantinya memberikan efek estetik layaknya teraso.

Metode ini saat ini dilakukan secara manual untuk menghindari penggunaan panas, listrik dan perlakuan kimiawi serta memastikan prosesnya berkelanjutan dan terjangkau.

"Kami tidak ingin merusak lingkungan dalam proses atau hasilnya," kata salah satu pendiri Newtab-22, Hyein Choi.

Inovasi beton dari kerangDezeen Inovasi beton dari kerang
Proses tersebut menghasilkan variasi ukuran beton. Hyen mengatakan tekstur dan warna pada setiap beton memiliki keunikan.

Perbedaan tersebut terjadi jika pembuat mengubah jumlah kerang dan bahan pengikat atau menambahkannya dengan pewarna.

Baca juga: Ragam Inovasi Material Bangunan 2018

Bahan tersebut saat ini sedang dikembangkan untuk tujuan komersial dan sejauh ini telah digunakan untuk membuat produk seperti ubin dekoratif, permukaan meja, alas piring dan vas.

"Meski sebagian kerang telah didaur ulang dan digunakan sebagai pupuk, sebagian besar dibuang ke tempat pembuangan sampahh atau di tepi pantai," tulis Newtab-22 dalam penjelasannya.

Sebelumnya, limbah kerang dibuang dan menumpuk di pantai. Hal ini menyebabkan polusi serta mencemari tanah di sekitarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau