KOMPAS.com - Peneliti dan desainer banyak bereksperimen dengan bahan-bahan yang tak biasa sepanjang tahun 2018.
Sepanjang tahun ini, terdapat beberapa inovasi yang dilakukan, khususnya dalam pembuatan material bahan bangunan, seperti
Sekelompok ilmuwan dari University of Exeter menciptakan beton baru dengan mencampurkan bahan graphene.
Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Beton Terkuat dari Campuran Graphene
Graphene atau grafena merupakan material semi-logam terkuat yang pernah diuji coba. Material ini sangat efisien dalam mengalirkan panas dan listrik.
Material itu diklaim lebih kuat, ramah lingungan, dan lebih tahan lama dibandingkan beton biasa.
Campuran beton ini dibuat menggunakan teknologi nano, menjadikannya dua kali lebih kuat, dan empat kali lebih tahan terhadap air.
Tahun ini, para peneliti juga telah menemukan inovasi material lain yang dianggap ramah lingkungan. Batu bata yang terbuat dari air kencing manusia tersebut merupakan inovai yang dibuat oleh para peneliti dari Binghamton University, New York.
Bata ini dibuat dengan mencampurkan pasir dan bakteri yang menghasilkan urase. Urase sendiri merupakan enzim yang memecah urea dalam urin, yang pada saat bersamaan menghasilkan kalsium karbonat.
Baca juga: Batu Bata dari Urine Manusia: Hemat Biaya dan Ramah Lingkungan
Campuran ini kemudian menghasilkan batu bata yang sama dengan batu kapur. Perbedaanya ada pada kekuatan.
Kekuatan bata dari urin ini dapat diatur dari seberala lama bakteri di dalamnya dibiarkan tumbuh. Semakin lama bakteri di dalam bata dibiarkan tumbuh, maka semakin kuat material tersebut.
Peneliti dari Lancaster Unversity, Inggris menggunakan nanopartikel yang diekstrasi dari wortel dan akar sayuran ke dalam semen. Campuran semen dan wortel ini diklaim dapat meningkatkan kekuatan beton.
Selain itu, penggunaan campuran ini juga dianggap dapat mengurangi konsumsi energi dan karbon dioksida yang dikeluarkan.
Seorang perempuan asal Gaza, Palestina, Majd Mashharawi berhasil membuat balok bangunan dari material yang mudah dijumpai. Ide untuk membuat inovasi ini datang setelah rumahnya hancur akibat perang.
Baca juga: Perempuan Palestina Sukses Ciptakan Bahan Bangunan Alternatif
Balok bangunan yang disebut Green Cake tersebut terbuat dari campuran sedikit semen impor, puing bangunan, dan abu.
Balok beton ini juga lebih ringan dibanding balok biasa. Kini Green Cake telah diproduksi secara massal di Gaza. Sebuah pabrik rumahan mengerjakan semua pembuatan balok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.