Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konstruksi SMKN 3 Balige Dimulai, Menko Luhut: Kalau Bisa, Luasnya Ditambah Jadi 5 Hektar

Kompas.com - 29/08/2020, 13:01 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan melakukan peletakan batu pertama SMK Negeri 3 Balige di Desa Lumbanpea, Kabupaten Toba, secara virtual, Jumat (28/8/2020).

Proses groundbreaking ini disaksikan sejumlah menteri terkait dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah dari Kota Medan.

Dalam sambutannya, Luhut meminta proses pembangunan sekolah kejuruan pariwisata ini menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Toba dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

Terutama soal luas lahan yang saat ini tersedia 18.070 meter persegi. Luhut mengharapkan bisa diperluas lagi hingga dua kali lipat.

"Kalau bisa, luasnya ditambah jadi empat sampai lima hektar,” kata Luhut.

Baca juga: Konstruksi 2 Rest Area Perdana di Sumatera Utara Rampung

Dia berharap sekolah ini bisa melahirkan insan-insan yang selalu berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan dan persaingan global.

Oleh karena itu, harus disiapkan dengan baik, bukan hanya kualitas pembangunan fisik, tetapi juga sistem pembelajaran atau kurikulum serta guru yang berkualitas.

Hal ini akan berpengaruh terhadap hasil didikan atau output setelah para siswa mengenyam pendidikan.

Senada dengan Luhut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio menyampaikan, pembangunan SMK pariwisata untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di kawasan Danau Toba, ini sudah direncanakan sejak 2018.

Nantinya, para lulusan pendidikan vokasi bersertifikat kompetensi mampu mengelola segala potensi terutama sumber daya alam yang ada di Danau Toba.

"Jadi tidak hanya SDA, tetapi juga SDM sangat penting agar kita dapat mengelola dan membangun potensi daerah karena pengembangan Danau Toba dilakukan paralel, bukan satu sisi saja,” kata Wishnutama.

Baca juga: Lima Sengketa Tanah yang Dianggap Hambat Pembangunan di Sumatera Utara

Sementara Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim melalui Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto mengatakan,  kementeriannya berkomitmen membangun beberapa SMK yang tematik sesuai dengan kawasan ekonomi khusus dan pariwisata.

"Pada program pengembangan sekolah baru ini, Pak Menteri selalu menyampaikan bahwa sebesar-besarnya bangunan dan infrastruktur yang kita bangun, atau selengkapnya fasilitas yang kita berikan, jauh lebih penting adalah pengembangan SDM-nya,” sebut Wikan.

Begitu juga penyiapan sekolah ini, lanjutnya, menjadi konsentrasi pemerintah sebab program ini adalah kebijakan lima tahun yang tidak cukup dilakukan dengan MoU saja. Termasuk komitmen menyerap lulusan oleh industri pariwisata.

Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah dalam sambutannya menyampaikan permohonan maaf gubernur yang tidak bisa hadir karena mendampingi pimpinan KPK yang tengah berada di Kota Medan.

"Mudah-mudahan tahun berikutnya, setelah tamat, anak-anak kita langsung bisa bekerja dan berwirausaha di daerah kita,” kata Musa.

Keberadaan sekolah akan mendorong bangkitnya perekonomian daerah, membuka lapangan kerja dan dunia pariwisata Danau Toba semakin baik dan terdepan. Seiring dijadikannya Geopark Kaldera Toba menjadi anggota Unesco.

"Semakin cepat terbangun semakin cepat kita kelola, mudah-mudahan manfaatnya semakin bisa kita rasakan,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com