Agung Podomoro-BTN Tawarkan Rumah dengan Cicilan Rp 1,7 Juta Per Bulan

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) bersama PT Bank Tabungan negara (Persero) Tbk menawarkan pembiayaan KPR untuk perumahan di Kota Podomoro Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Melalui pembiayaan KPR BTN, rumah tapak yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp 200 jutaan ini dapat dicicil dengan angsuran Rp 1,7 juta per bulan.

AVP Residential Marketing APG yang juga merupakan AVP Kota Podomoro Tenjo Zaldy Wihardja menuturkan, Kota Podomoro Tenjo dikembangkan dengan dukungan konsep smart city infrastructure.

"Kami harapkan pembangunan ini dapat menggerakkan perekonomian di wilayah Bogor, Jawa Barat khususnya Tenjo," ujar Zaldy dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Sabtu (29/8/2020).

Baca juga: Okupansi Mal dan Hotel Agung Podomoro Turun Drastis Selama Pandemi

Kota Podomoro Tenjo dirancang khusus sesuai adaptasi kebiasaan baru serta daya beli masyarakat. Hal ini tecermin dari harga jual yang cukup terjangkau dan akses pembiayaan yang disediakan BTN.

Mortgage Sales Department Head Bank BTN Romeo Daniel Menkeru Van Enst mengatakan, pihaknya menyediakan beragam opsi pembiayaan untuk membantu masyarakat, khususnya milenial, membeli hunian.

Romeo menjelaskan, BTN memiliki beragam inovasi transaksi untuk memenuhi kebutuhan layanan perbankan yang cepat dan mudah.

"BTN memberikan keringanan cicilan mulai dari Rp 1,7 juta per bulan untuk Kota Podomoro Tenjo. Kami yakin konsumen akan dipermudah dengan program ini,” tambah Romeo.

Dia berharap, berbagai produk dan program perbankan yang disiapkan BTN dapat membantu masyarakat khususnya generasi muda dalam merancang masa depan.

Kota Podomoro Tenjo sendiri menempati area pengembangan seluas 650 hektar. Tahap pertama yang dibangun seluas 160 hektar.

APLN menunjuk International Landscape Consultant, asal Singapura, sebagai konsultan perencana.

Baca juga: Pendapatan Turun, Agung Podomoro Terapkan Strategi Produk Berbasis TOD

Tiap hunian di Kota Podomoro Tenjo didesain sebagai rumah tumbuh yang dapat mengakomodasi gaya hidup masyarakat produktif.

"Selain fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan keluarga, juga menghemat biaya," cetus Zaldy.