JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Utama APLN Cesar Manikan Dela Cruz mengatakan, pandemi membuat average daily traffic atau rerata kunjungan harian di mal milik APLN mengalami penurunan signifikan.
"Ini gara-gara pandemi. Tapi kalau kita split lagi semester pertama dengan kuartal pertama dan kedua, efek yang terbesar ada di kuartal kedua," kata Cesar saat Public Expose, Selasa (26/8/2020).
Cesar mengungkapkan, Neo Soho mengalami penurunan drastis dalam average daily traffic dari 25.000 pada semester I-2019 menjadi 16.000 pada semester II-2020.
"Kalau dibagi lagi kuartal I-2020 sebanyak 26.000, kuartal II-2020 cuma 6.000 pengunjung," tutur Cesar.
Baca juga: Pendapatan Turun, Agung Podomoro Terapkan Strategi Produk Berbasis TOD
Lalu mal Senayan City pada paruh pertama tahun 2019 mencatatkan rerata kunjungan harian sebanyak 52.000 pengunjung. Pada semester pertama tahun ini, rerata jumlah kunjungan harian hanya 23.000 orang.
"Kalau dibagi lagi kuartal I-2020 kira-kira 38.000, kuartal II-2020 10.000," kata Cesar.
Cesar menjelaskan, penurunan juga terjadi di Central Park di mana jumlah rerata kunjungan harian pada semester I-2019 mencapai 140.000 pengunjung menjadi hanya 69.000 orang pada periode sama tahun ini.
Kemudian Emporium Pluit, Kuningan City, Festival CityLink, dan Baywalk mencatatkan rerata kunjungan sebanyak 20.000, 32.000, 13.000, 17.000 pengunjung.
Namun, secara year to date seluruh pusat perbelanjaan yang dimiliki perusahaan mencatatkan performa staabil.
Central Park, contohnya menunjukkan rerata okupansi 96 persen pada semester I-2019 dan semester I-2020.
Baca juga: Enam Bulan Pertama, Pendapatan Agung Podomoro Turun 12,0 Persen
Lalu untuk pusat perbelanjaan lainnya yakni Neo Soho mencatatkan okupansi 85 persen, meningkat dari periode sama tahun 2019 sebesar 81 persen.
Sedangkan okupansi mal lainnya yakni Emporium Pluit 96 persen, Kuningan City 72 persen, Festival Citilink 79 persen, Baywalk 71 persen, dan Senayan City 94 persen.
Penurunan juga terjadi pada sektor perhotelan. Indigo Seminyak Bali misalnya. Hotel terbesar milik perusahaan ini menunjukkan penurunan tingkat hunian yang signifikan menjadi hanya 27 persen pada semester I-2020.
Apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, rerata okupansinya mencapai 64 persen.
Penurunan tingkat hunian yang tinggi juga terjadi di Pullman Ciawi Vimala Hills.
"Di Ciawi kami baru buka tahun lalu bulan Juni, Pullman Ciawi. Okupansinya sampai Juni tahun ini adalah 36 persen," kata Cesar.
Cesar memaparkan, okupansi untuk hotel-hotel pun mengalami penurunan yakni Harris Festival CityLlink, Amaris Thamrin City sebesar, dan Harris dan POP! Festival Citilink Bandung masing-masing sebesar 28 persen, 28 persen, dan 24 persen.
Baca juga: Meski Terapkan PSAK 72, Penjualan Agung Podomoro Melonjak Tajam
Meski demikian, masih ada peningkatan okupansi dari BnB Kelapa Gading sebesar 47 persen jika dibandingkan dengan semester I-2019 yang mencapai 42 persen.
"Surprisingly hotel terkecil di Kelapa Gading tahun ini performanya lebih baik dari tahun lalu," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.