GRESIK, KOMPAS.com - Setiap tahun saat musim penghujan, Kali Lamong meluap. Akibatnya, sebagian rumah warga yang tinggal di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, kerap tergenang banjir.
Kondisi ini yang sangat memprihatinkan ini tidak luput dari perhatian Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo.
Untuk itu dilakukan pencegahan untuk meminimalisasi dampak banjir akibat meluapnya Kali Lamong pada waktu yang akan datang, BBWS Bengawan Solo merehabilitasi tanggul.
Tanggul ini berada di Desa Jono, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Peletakan batu pertama atau ground breaking pekerjaan rehabilitasi dimulai Selasa (25/8/2020).
Tanggul ini sempat jebol pada tahun 2019 lalu. Akibatnya rumah warga terendam. Banjir ini bahkan sampai ke Kecamatan Duduksampeyan.
Baca juga: Antisipasi Banjir Berulang, Pemerintah Bangun Tanggul di Luwu Utara
Bupati Gresik Sambari Halim Radianto berharap, pembangunan tanggul ini dapat memberikan manfaat dalam mengurangi bencana banjir di Desa Jono.
"Kami kira ini hanya sebagai bantuan pemanasan awal, yang nantinya akan diikuti dengan bantuan pembangunan lebih besar," ujar Sambari dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Terkait program normalisasi Kali Lamong untuk pencegahan banjir Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik telah menyelesaikan kajian Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) tahap satu.
"Kami menargetkan kajian ini selesai akhir tahun 2020. Kami telah menyiapkan anggaran untuk pembebasan tanah sebesar Rp1 50 miliar," kata Sambari.
Lahan yang dibebaskan seluas 149 hektar. Jika pembebasan lahan dilakukan dengan cepat, maka proyek normalisasi Kali Lamong dapat dilakukan segera oleh BBWS Bengawan Solo.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.