MEDAN, KompasProperti - Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengungkapkan, saat ini terdapat 192.000 rumah dalam kondisi tidak layak huni di wilayah kekuasaannya.
Hal ini, kata Erry, harus menjadi perhatian pemangku kepentingan, dalam hal ini Perum Perumnas, pemerintah daerah (pemda) Sumatera Utara, para asosiasi perumahan dan koperasi.
"Bersama-sama mengejar target program sejuta rumah untuk rakyat. Kami juga mengalokasikan dana untuk merehabilitasi rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni sebanyak 1.000 rumah tiap tahunnya. Ini dukungan kami untuk program sejuta rumah," kata Erry, usai groundbreaking Rumah Susun (rusun) Sukaramai, Medan, Rabu (5/4/2017).
Sementara Dirut Perumnas Bambang Triwibowo menyampaikan, nantinya Rusun Sukaramai akan dibangun empat menara dengan 20 lantai atau 2.064 unit.
Tahap pertama dibangun dua menara dengan total sebanyak 1.344 unit. Hunian yang di remajakan akan bertipe studio seluas 18 meter persegi, terdiri dari tiga kamar tidur.
"Tahap pertama, lima menara lama akan kami remajakan dengan total unit hunian 374 unit. Pendanan dari internal, banyak sumbernya, termasuk dari bank," ucap Bambang.
Dijelaskannya, saat proses pembangunan tahap pertama dilakukan, kegiatan relokasi penghuni paralel dilakukan dengan memberikan kompensasi dua tahun kepada penghuni lama untuk mendapatkan hunian peralihan sementara yang tidak jauh dari lokasi.
Peremajaan Rusun Sukaramai ini dihadiri empat menteri. Mereka adalah Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (Men PU PR) Basuki Hadimoeljono, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil, serta Jaksa Agung HM Prasetyo.
Menurut Basuki, kedatangan mereka untuk mendukung program sejuta rumah untuk rakyat. Dia mengucapkan terima kasih atas inovasi yang dilakukan Perum Perumnas dan mengingatkan janji Dirut Perum Perumnas Bambang Triwibowo bahwa pengerjaan Rusun Sukaramai akan selesai dalam jangka waktu 18 bulan.
"Kalau tidak Perumnas mana mungkin groundbreaking. Target Pak Dirut, dalam 18 bulan selesai. Saya harap groundbreaking rusun ini menjadil lebih baik dan layak di perkotaan," kata Basuki.
Rini Soemarno menambahkan, pembangunan Rusun Sukaramai tidak menggunakan dana APBN.
"Saya meminta kondisi rusun yang sebelumnya terkesan kumuh dan tidak layak kini menjadi dambaan penghuninya untuk ditempati," ujar Rini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.