JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan jalan perbatasan Indonesia-Malaysia di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) sepanjang 966,59 kilometer terus dikerjakan.
Pembangunan infrastruktur jalan tersebut bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah atau membuka akses daerah terisolasi.
Selain itu, juga sebagai pemerataan hasil-hasil pembangunan di luar Pulau Jawa, terutama di daerah perbatasan.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, jaringan jalan perbatasan ini merupakan infrastruktur yang bernilai strategis.
"Terutama dalam fungsinya sebagai pertahanan dan keamanan negara dan mendukung pusat pertumbuhan ekonomi baru di kawasan perbatasan,” kata Basuki dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (27/7/2020).
Baca juga: Rampungkan Jalan Perbatasan Kaltim-Kaltara, Butuh Rp 1,1 Triliun
Secara keseluruhan, jalan perbatasan di Kaltara ini mencakup jalan paralel perbatasan sepanjang 614,55 kilometer dan akses perbatasan 352,04 kilometer.
Hingga akhir 2019, dari total panjang, tersisa 80,8 kilometer belum terbuka.
Untuk pembangunan jalan perbatasan yang telah konstruksi adalah Jalan Long Semamu Long Bawan 3 sepanjang 1,2 kilometer dengan progres 0,38 persen, Jalan Long Semamu Long Bawan 4 sepanjang 1,8 kilometer dengan progres fisik 1,6 persen dan biaya Rp 20,9 miliar.
Baca juga: 4 Tahun Lagi, Jalan Perbatasan Indonesia-Malaysia Tembus Seluruhnya
Kemudian, Jalan Long Boh Metulang Long Nawang sepanjang 3,5 kilometer dan progresnya 37,12 persen, serta Jalan Long Boh Metulang Long Nawang 2 sepanjang 2,5 kilometer dengan progres 33,7 persen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.