Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan dan Kereta, Belanja Infrastruktur Terbesar Pemerintahan Jokowi

Kompas.com - 16/07/2020, 21:31 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Seperti diketahui, proyek relokasi ibu kota ini akan sangat bergantung pada investasi asing langsung atau foreign direct investment (FDI).

Selain komitmen keuangan dari Uni emirat Arab (UEA), sumber lain dari dukungan keuangan asing kemungkinan akan berasal dari Jepang, AS dan China.

Fitch mencatat, Turki juga menyatakan minatnya untuk mendukung proyek tersebut. Pernyataan minat ini diumumkan pada Bulan Juni 2020.

Baca juga: BPJT Tegaskan Ground Breaking Tol Ibu Kota Baru Tidak Dimulai Tahun Ini

Sebelumnya, kontraktor Turki telah terlibat dalam proyek-proyek infrastruktur yang terkait dengan peralihan ibu kota Kazakhstan dari Almaty ke Nur-Sultan, dan saat ini berusaha untuk mendiversifikasi bisnisnya dengan beroperasi di kawasan Asia Tenggara.

Namun, tampaknya rencana yang sedianya dijalankan pada 2020 ini bakal mundur ke tahun 2021 karena Pandemi Covid-19 .

Pemerintah pun terpaksa merealokasi anggaran untuk penanganan Pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi.

Fitch menilai, konstruksi infrastruktur dapat ditunda jika Pandemi Covid-19 masih terus berlanjut, dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap lemah.

Warga melintas di antara dinding tabung raksasa yang dipasang sebagai bagian dari proyek pembangunan tanggul laut raksasa di Jakarta Utara, November 2014. Kompas/Rony Ariyanto Nugroho Warga melintas di antara dinding tabung raksasa yang dipasang sebagai bagian dari proyek pembangunan tanggul laut raksasa di Jakarta Utara, November 2014.
Kendati demikian, untuk dekade selanjutnya Fitch mengharapkan Pemerintah Indonesia membelanjakan infrastruktur untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Belanja proyek infrastruktur anti-banjir berupa pelabuhan dan saluran air ini menempati posisi berikutnya dengan nilai total 61,9 miliar dollar AS.

Baca juga: Kementerian PUPR Perbaiki Tanggul Jebol di Muara Baru

Sebagian besar nilainya berasal dari satu proyek yakni Proyek Tanggul Laut Raksasa dengan estimasi dana 40 miliar dollar As, yang dirancang untuk melindungi pantai utara Jakarta.

Sayangnya, kemajuan proyek ini terganjal masalah lingkungan terutama disuarakan oleh pihak oposisi dan industri perikanan.

"Terlepas dari tantangan ini, kami percaya pemerintah akan menyelesaikan proyek tersebut mengingat ancaman kenaikan permukaan laut dan potensinya yang dapat mengganggu kegiatan ekonomi dan mata pencarian penduduk yang tinggal di Jakarta utara," tutur Fitch.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau