Manajemen hotel akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjalankan bisnis perhotelan mereka secara efisien dan memangkas biaya operasional secara drastis.
Diskon hotel dan paket staycation harga khusus merupakan siasat yang dinilai tepat untuk dapat bertahan dan sangat umum terjadi selama krisis.
Banting harga ini berdampak pada penurunan ADR sebesar 24 persen dari bulan Januari sampai Februari, yang tercatat berada di level 95,70 dollar AS.
Baca juga: Covid-19 Bikin Bisnis Hotel Lumpuh, Bagaimana Cara Pulih Kembali?
"Kami mengantisipasi koreksi yang lebih dalam pada bulan Maret, yang membuat ini menjadi musim terburuk bagi industri Hotel di Bali," imbuh Ferry.
Wabah ini memang merusak pola pasar pariwisata di Bali. Selama beberapa tahun, pasar China telah mendorong pasar perhotelan ke level lebih tinggi dan ketika itu (serta pasar signifikan lainnya) jatuh, langsung menghantam industri pariwisata Bali.
Ada indikasi bahwa jatuhnya pasar China telah mendorong AOR turun sebesar 30 persen; Namun, tempat wisata lainnya di Bali seperti Ubud dan Sanur, yang bukan tujuan utama wisatawan China, mungkin mengalami dampak yang lebih moderat.
Mengutip data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), AOR hotel dalam dua minggu pertama Maret hanya menyisakan angka 20 persen sampai 40 persen.
Catatan buruk mungkin akan terus berlanjut sampai Kuartal II. Indikasinya, beberapa maskapai internasional telah menutup atau membatasi jumlah penerbangan ke dan dari beberapa tujuan termasuk Bali.
Pengelola hotel bisa mengambil langkah efisiensi, termasuk hanya mengaktifkan sejumlah ruang atau lantai bangunan yang ditempati tamu, tidak mengaktifkan fasilitas tertentu, cuti tanpa tanggungan, mengatur shift kerja, mengurangi, jam kerja atau kasus terburuk memutuskan hubungan kerja (PHK).
Baca juga: OYO Indonesia Siapkan Hotel untuk Tenaga Medis RSPAD Gatot Soebroto
Namun, jika kondisi menjadi lebih buruk, sejumlah pengelola hotel mungkin terpaksa menghentikan operasi sepenuhnya.
Ada juga beberapa langkah dari pemerintah untuk menyelamatkan industri pariwisata Indonesia dan khususnya Bali.
Beberapa rencana yang relevan adalah insentif dalam bentuk 30 persen diskon untuk tiket pesawat bagi mereka yang ingin melakukan perjalanan ke-10 tujuan wisata.
PT Angkasa Pura (Persero) sebagai otoritas pemerintah juga berencana mengurangi tarif layanan penumpang pesawat sebesar 20 persen.
Ditambah, Pemerintah akan memberikan insentif berupa diskon bahan bakar penerbangan untuk sembilan tujuan wisata.
Hal tersebut tercantum dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 23/PMK. 03/2020 terkait insentif pajak bagi wajib pajak yang terdampak Covid-19.
PMK ini diterbitkan dengan tujuan untuk membantu meringankan beban bisnis yang terpengaruh wabah Covid-19 melalui sektor pajak.
Sayangnya, peraturan ini tidak termasuk pelaku industri pariwisata. Hal ini tentu akan memastikan bahwa manajemen hotel (karyawan dan pemiliknya) akan tetap menghadapi kesulitan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.