Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Corona Meluas, Yogyakarta Siapkan Dua Tempat Karantina Pendatang

Kompas.com - 03/04/2020, 10:50 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka mengantisipasi meluasnya penyebaran virus Corona, Pemerintah Kota Yogyakarta menyiapkan tempat karantina di dua lokasi bagi pemudikp/yang membutuhkan tempat untuk menjalankan isolasi mandiri.

"Penyediaan tempat karantina ini untuk mengantisipasi pemudik. Ada di dua lokasi yang masing-masing berkapasitas 20 kamar dan 30 kamar," kata Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi seperti dikutip dari Antara, Jumat (3/4/2020).

Setiap pemudik/pendatang yang masuk ke Kota Yogyakarta diwajibkan melakukan isolasi selama 14 hari.

Baca juga: Corona Bikin Tingkat Hunian Hotel di Riau Hanya 15 Persen

Heroe mengatakan, tempat karantina yang disediakan di dua lokasi hanya akan digunakan untuk menampung pendatang yang benar-benar membutuhkan tempat isolasi.

Sepanjang Maret, sudah ada sekitar 550 orang yang masuk ke Kota Yogyakarta dan sebagian besar menuju rumah keluarga masing-masing sehingga sampai saat ini belum ada masalah dengan kebutuhan tempat isolasi mandiri.

"Masih bisa diterima oleh warga. Pendatang wajib lapor RT/RW dan melakukan isolasi serta melakukan pemeriksaan kesehatan. Jika tidak mau mengisolasikan diri, maka segera kami tangani untuk isolasi," kata Heroe.

Heroe berharap setiap pendatang yang masuk ke Kota Yogyakarta telah menjalani pemeriksaan kesehatan dari daerah asal.

Dengan demikian, jika pendatang dinyatakan dalam kondisi tak sehat, maka tidak boleh berangkat ke Yogyakarta.

Di beberapa tempat pendatang masuk seperti terminal dan stasiun, saat ini Pemerintah Kota menyiapkan tim untuk memeriksa kondisi kesehatan pendatang secara umum dan mendata daerah asal pendatang atau pemudik.

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Agus Sudrajat mengatakan,, Pemerintah sedang mencari lokasi untuk membangun dapur umum guna membantu pemenuhan kebutuhan pangan bagi pendatang yang masuk dalam kategori orang dalam pemantauan (ODP) dan tidak memiliki tempat untuk melakukan isolasi mandiri.

"Ada beberapa titik yang kami masukkan sebagai rencana tempat dapur umum. Sedang kami lakukan pendekatan," ucap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Disiapkan buat Jalur Mudik Lebaran, Ini Progres Tol Palembang-Betung

Berita
Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Penjelasan Nusron soal Kontroversi Pembatalan Sertifikat Milik Aguan di Laut Tangerang

Berita
Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Sertifikat Elektronik Dianggap Tak Aman, Nusron: Sistem Keamanannya Berlapis

Berita
Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Terkendala Cuaca dan Material, Bendungan Meninting Kelar Maret 2025

Berita
Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Mal Terbesar di Timur Bekasi, Living World Grand Wisata Resmi Dibuka

Ritel
Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Tanah Eks BLBI Karawaci Mau Dimanfaatkan untuk Program 3 Juta Rumah

Berita
Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Nusron Bantah Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut, Ini Penjelasannya

Berita
Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Revitalisasi Stadion Maguwoharjo Diklaim Sesuai Standar PSSI dan FIFA

Fasilitas
Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Menurut Fengsui, Ini Cara yang Tepat Menempatkan Jam Dinding di Rumah

Tips
Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Klarifikasi Nusron Wahid: Tidak Benar Sertifikat Milik Aguan Batal Dicabut

Berita
Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Pilihan Rumah Subsidi di Pekalongan: Mulai Rp 130 Juta

Perumahan
Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Cocok untuk Milenial dan Gen Z, Springhill Yume Green Tawarkan Hunian Modern dan Terjangkau

Hunian
Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Rumah Impian di Kabupaten Brebes, Harga Tak Sampai Rp 200 Juta

Perumahan
Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Hingga Februari 2025, Konstruksi Tol Probolinggo-Besuki 75,53 Persen

Berita
Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Pengembang Pusing, Isu Pemberian Rumah Gratis Bikin Akad KPR Tertunda

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau