JAKARTA, KOMPAS.com - Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menangani dua jembatan di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang rusak akibat akibat bencana banjir pada 9 Juni 2019 lalu.
Penanganan kedua jembatan rusak ini dilakukan untuk mendukung kelancaran transportasi dan distribusi logistik dari dan ke Sultra menuju Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dua jembatan tersebut adalah Jembatan Rahabangga di Kabupaten Konawe dan Jembatan Asera di Kabupaten Konawe Utara.
Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo mengatakan, Jembatan Rahabangga berada di ruas Jalan Inowa (Unaaha) KM 74+000 Desa Uepai Kabupaten Konawe.
"Jembatan ini (Rahabangga) rusak karena opritnya tergerus luapan air Sungai Ameroro," kata Wempi seperti dikutip dari laman Kementerian PUPR, Senin (31/8/2020).
Sementara, Jembatan Asera, berada di ruas jalan nasional Landawe-Kota Maju-Asera (arah ke batas Provinsi Sulteng) Desa Lameuru, Kabupaten Konawe Utara yang rusak akibat intensitas hujan yang tinggi sehingga Sungai Asera meluap.
Baca juga: Jembatan Teluk Kendari Persingkat Waktu Tempuh Kota Lama-Poasia 5 Menit
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XXI Kendari (Sultra) Yohanis Tulak Todingrara mengatakan, kedua jembatan tersebut akan diganti dengan jembatan rangka baja melalui pengadaan pekerjaan konstruksi terintegrasi rancang dan bangun (design and build).
Menurut Yohanis, kontrak dengan metode terintegrasi rancang dan bangun dinilai paling efisien secara waktu dan biaya mengingat pergantian kedua jembatan ini sangat mendesak.
Pekerjaan kedua jembatan ini menggunakan skema kontrak tahun jamak (multiyears contract), dimana penandatanganan kontrak dilakukan sejak 30 Desember 2019, terhitung mulai kerja (TMK) tanggal 15 Januari 2020 dan direncanakan selesai 5 September tahun 2020.
Namun, karena adanya Pandemi Covid-19 membuat waktu penyelesaian konstruksi jembatan ditargetkan rampung Maret 2021 atau mundur dari target semula.
Perlu diketahui, konstruksi Jembatan Asera sepanjang 150 meter dan Jembatan Rahabangga sepanjang 180 meter menggunakan pondasi tiang pancang baja yang terdapat dua pier dan dua abutment. Sedangkan rangka utamanya menggunakan baja profil.
Nilai kontrak kedua jembatan tersebut adalah sebesar Rp 95,52 miliar. Konstruksi dua jembatan tersebut dilakukan oleh PT Brantas Abipraya (Persero) dengan konsultan PT. Yodya Karya (Persero).
Selama proses pengerjaan di lapangan, masyarakat tetap dapat menggunakan jembatan lama (eksisting).
Nantinya, setelah jembatan baru terbangun, jembatan eksisting akan dibongkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.