Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Razia Warung Nasi, Pantaskah Serang Dilabeli Kota Islami?

Kompas.com - 11/06/2016, 22:49 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAs.com - Nama Kota Serang, Banten, kembali mencuat setelah kisah pemilik warung makan, Saeni, yang menangis ketika dagangannya disita aparat Satuan Polisi Pamongpraja Pemerintah Kota (Pemkot) Serang pada Rabu (8/6/2016) lalu, menjadi viral di media-media sosial.

Betapa tidak viral, Saeni menangis sambil memohon kepada aparat agar dagangannya tidak diangkut. Namun tangisan Saeni tak dihiraukan, aparat tetap mengangkut barang dagangannya.

Kepala Satpol PP Maman Lutfi kepada Kompas TV mengatakan, warung tersebut kena razia karena buka siang hari dan melayani warga yang tidak puasa.

Baca: Ibu Ini Menangis Saat Dagangannya Disita Karena Berjualan Saat Ramadhan

"(Razia) warung nasi dan restoran di Kota Serang yang buka, memberi makan pada orang yang tidak puasa," kata Maman.

Sebelumnya, Kota Serang menjadi perbincangan khalayak saat dinobatkan sebagai "Kota Islami paling Aman di Indonesia" oleh Maarif Institute pada 17 Mei 2016 silam.

Berdasarkan penelitian Indeks Kota Islami (IKI), Kota Serang, Banten, memiliki skor tertinggi 82,5 untuk variabel Aman.

Serang mengalahkan kota-kota lainnya yakni Bengkulu, Yogyakarta, dan Bandung dengan skor 77,5. Sementara Padang Panjang, Banjarmasin, dan Ambon mengekori dengan nilai masing-masing 72,5.

Kota Serang dinilai aman karena memiliki indikator kebebasan beragama dan keyakinan, perlindungan hukum, kepemimpinan, pemenuhan hak politik perempuan, hak anak dan difabel.

Baca: Serang, Kota Islami Paling Aman se-Indonesia

Sontak penilaian tersebut mengundang polemik sebagian kalangan masyarakat. Pembaca Kompas.com, Mahesa Mara bahkan menganggap penilaian tersebut bohong adanya. 

Forum-forum diskusi dalam portal-portal berita pun tak kalah riuh mempermasalahkan hasil IKI ini.

Nah, terkait dengan kasus razia warung nasi seperti disinggung di atas, anggapan Mahesa dan pendapat kontra lainnya, seakan mendapat konfirmasi bahwa label "kota islami paling aman di Indonesia" yang disematkan pada Kota Serang tidak benar alias bohong.

Pengamat perkotaan yang juga Ketua Umum Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) Bernardus Djonoputro punya pandangan tersendiri.

KOMPAS/DWI BAYU RADIUS Masjid Agung Banten berdiri megah, sementara beberapa petugas kebersihan menyapu dan memungut sampah di kawasan Banten Lama, Serang, Banten, Jumat (10/4). Salah satu masjid tertua di Indonesia yang didirikan pada masa Kesultanan Banten tersebut menjadi penanda Kota Serang. Kehidupan warga di Serang lekat dengan suasana yang religius.
Menurut dia, tidak elok membuat label kota berdasarkan agama atau kepercayaan. Alasannya, kurang universal. Lagipula kota adalah melting pot (tempat bertemu) yang pluralistik.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Seberapa Sering Anda Harus Membersihkan Lantai Vinyl di Rumah?

Seberapa Sering Anda Harus Membersihkan Lantai Vinyl di Rumah?

Tips
Ketemu Jalan Rusak, Lapor ke Mana?

Ketemu Jalan Rusak, Lapor ke Mana?

Berita
Jokowi Luncurkan INA Digital GovTech, AHY Siap Integrasikan Layanan Pertanahan

Jokowi Luncurkan INA Digital GovTech, AHY Siap Integrasikan Layanan Pertanahan

Berita
Layanan Sertifikat Tanah Elektronik Bakal Masuk Portal 'INA Digital'

Layanan Sertifikat Tanah Elektronik Bakal Masuk Portal "INA Digital"

Berita
Basuki Ajak Jepang Bangun Sabo Dam di Gunung Marapi Sumbar

Basuki Ajak Jepang Bangun Sabo Dam di Gunung Marapi Sumbar

Berita
Makin Menguntungkan, Ini Prospek Investasi Properti Komersial pada 2024

Makin Menguntungkan, Ini Prospek Investasi Properti Komersial pada 2024

BrandzView
Tangani Titik Kerusakan Jalan Batas Padang Panjang-Sicincin, HKI Pastikan Beres Akhir Juli

Tangani Titik Kerusakan Jalan Batas Padang Panjang-Sicincin, HKI Pastikan Beres Akhir Juli

Berita
Jakarta Masih Jadi Kota Terbaik Se-Indonesia

Jakarta Masih Jadi Kota Terbaik Se-Indonesia

Berita
Ada Aturannya, Ini Syarat Teknis dan Spesifikasi Jalan Tol

Ada Aturannya, Ini Syarat Teknis dan Spesifikasi Jalan Tol

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Aceh Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Aceh Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gayo Lues: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Gayo Lues: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Progres Tol Yogya-Bawen, Dua Ruas Tuntas Kuartal Pertama 2025

Progres Tol Yogya-Bawen, Dua Ruas Tuntas Kuartal Pertama 2025

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Timor Tengah Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Timor Tengah Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sumba Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sikka: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Sikka: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com