Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Agenda Perkotaan Digelar Menuju Konferensi Habitat III

Kompas.com - 16/10/2015, 18:00 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -Berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam "2014 Revision of World Urbanization Prospects", jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan (urban) melesat dari 746 juta jiwa pada 1950 menjadi 3,9 miliar jiwa pada 2014. Sementara saat ini saja, sebanyak 54 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan dan akan meroket 66 persen pada tahun 2050. 

Di Indonesia, menurut Direktur Keterpaduan Infrastruktur Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya Dwityo A Soeranto mengatakan, sebanyak 50 persen penduduknya tinggal di kota, khususnya kota-kota besar akibat urbanisasi.

"Urbanisasi akan terus terjadi. Proses ini tidak bisa dielakkan dan berlangsung terus. Urbanisasi merupakan tantangan ke depan. Kalau bisa dimanfaatkan, akan ada keuntungannya," ujar Dwityo di Jakarta, Jumat (16/10/2015).

Tantangan perkotaan di Indonesia, kata Dwityo, adalah sumber daya alam, finansial, sumber daya manusia, infrastruktur, modal sosial, dan institusi terbatas. Untuk itu, perlu ada penyusunan kebijakan perkotaan ke depan.

Urbanisasi sebaiknya tidak dilihat sebagai kendala. Sebaliknya, urbanisasi bisa memberikan nilai tambah dari sisi ekonomi lokal, pendidikan, kesehatan, teknologi yang lebih baik lagi. Hal inilah yang mendasari UN Habitat menggelar Agenda Baru Perkotaan 2015.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Ruang terbuka hijau di pinggir Waduk Pluit, Jakarta Utara, Jumat (6/2/2015). Ruang terbuka hijau menjadi salah satu penyeimbang dan oasis di tengah belantara gedung kota.
Dalam membahas Agenda Baru Perkotaan 2015, terdapat tiga rangkaian acara utama yakni Asia Pacific Urban Youth Assembly (APUFY) pada 17-18 Oktober 2015, Asia Pacific Urban Forum 6 (APUF 6) 19-21 Oktober 2015, dan Asia Pacific High Level Regional Meeting (HLM) for Habitat III 21-22 Oktober 2015.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau