Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astana, Kota Futuristik dengan Enam Bangunan Ikonik

Kompas.com - 28/09/2015, 08:45 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Sumber us.cnn.com

KOMPAS.com - Cakrawala kota Astana, Kazakhstan, dihiasi gedung-gedung yang biasanya hanya tergambar dalam film dengan genre fiksi ilmiah. Bangunan-bangunan yang halus dan nyata ini, sangat menarik baik dari bentuk maupun namanya.

Sebut saja "The Flying Saucer", "Lollypop", dan "Dogbowl", merupakan bangunan-bangunan yang menghiasi ibu kota Kazakhstan. Bagi penduduknya, Astana menjadi rumah arsitektur futuristik dalam beberapa tahun terakhir.

Astana sendiri memiliki arti kapital atau ibu kota. Mempertimbangkan hal tersebut, pemerintah memindahkan ibu kota Kazakhstan dari Almaty pada 1997 ke Astana. Memiliki kekayaan minyak, reputasi kota baru ini melejit kurang dari dua dekade.

Astana pun menjadi "taman bermain" bagi para arsitek yang membangun gedung-gedung unik. Hal menarik lainnya dari kota ini adalah karena kaki langitnya berisi gedung yang sangat simetris.

Rencananya, Astana akan menjadi tuan rumah World Expo 2017 yang fokus pada inovasi hijau antara lain energi surya, angin, dan panas bumi. Berikut beberapa gedung ikonik di Astana.

The Palace of Peace and Reconciliation, Astana, Kazakhstan.

1. The Palace of Peace and Reconciliation

Desain piramida mungkin saja kuno, namun dengan sedikit polesan bergaya abad 21 modern, gedung ini jauh dari kesan ketinggalan zaman. Setinggi 62 meter, bangunan ini dibangun pada 2006 dengan tujuan menjadi tempat penyelenggaaan Congress of Leaders of World and Traditional Religions.

Menara Bayterek, Astana, Kazakhstan.

2. Bayterek Tower

Berdiri setinggi 100 meter termasuk antenanya, monumen Bayterek memiliki simbol sebuah cerita rakyat Kazakhstan. Cerita rakyat ini menggambarkan mitos seekor burung yang menempatkan telur emasnya di cabang pohon poplar. Menara ini juga dijuluki "The Lollypop" karena terlihat seperti permen lolipop yang panjang dan memiliki bundaran sebagai inti bangunan.


Presidential Palace, Astana, Kazakhstan.

3. Presidential Palace

Bangunan ini juga disebut The Ak Orda atau "White Orde". Gedung ikonik ini dibangun pada 2004 dengan beton solid dan keramik Italia. Istana presiden Astana memiliki lima lantai di atas tanah dan lima lantai di bawah tanah.

Khan Shatyr, Astana, Kazakhstan.

4. Khan Shatyr

Beberapa abad yang lalu pada rute perdagangan tua, Silk Road atau Jalur Sutera, beberapa penduduk Kazakhstan tinggal di tenda-tenda. Saat ini, Kazakhtan memiliki satu "tenda" bernama Khan Shatyr. Tentu saja, ini bukan tenda biasa namun sebuah bangunan mal setinggi 150 meter.

Didesain oleh arsitek Inggris Norman Foster, mal ini pertama kali dibuka pada 2010. Atapnya terbuat dari polymer transparan bernama Etfe yang bisa memproteksi pengunjung dari sinar UV. Efte juga bisa menghangatkan pengunjung saat musim dingin karena sifatnya yang menangkap panas.

Shabyt Palace Art, Astana, Kazakhstan.

5. Shabyt Palace Art

Dibangun menjadi bagian Kazakh National University of Arts, gedung ini juga memiliki nama lain "The Dog Bowl". Tak ayal, para penduduk lokal melihat gedung ini seperti mangkuk makanan anjing.

Kazakhstan Central Concert Hall, Astana, Kazakhstan.

6. Kazakhstan Central Concert Hall

"Struktur aula konser ini terbentuk seperti daun bunga yang bergerak karena musik," ujar arsitek Italia, Manfreddi Nicoletti. Gedung ini juga merupakan salah satu aula konser musik klasik yang terbesar di dunia karena memilki 3.500 kursi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber us.cnn.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com