Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lingkungan Perkotaan Bisa Memengaruhi Tingkat Obesitas

Kompas.com - 03/02/2016, 11:49 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

Sumber Next City

KOMPAS.com - Sebuah studi baru di Swiss, telah menemukan hubungan jangka panjang antara obesitas dan geografi perkotaan.

Temuan yang diterbitkan dalam jurnal medis BMJ Open, merupakan hasil penelitian lebih dari satu dekade.

Antara 2003 dan 2006, tim yang beranggotakan 12 peneliti merekrut lebih dari 6.000 warga dari Lausanne untuk pemeriksaan indeks massa tubuh, atau tinggi dibagi dengan berat badan.

Sekitar 4.500 orang peserta datang untuk menimbang antara 2009 dan 2012 kedua.

Peta yang dihasilkan menunjukkan lingkungan di mana indeks massa tubuh yang tinggi atau rendah, digambarkan masing-masing dengan titik-titik merah atau biru.

Permukiman di timur laut cenderung menyala merah; sementara di tenggara muncul biru. Naik turunnya berat badan warga selama periode penelitian juga cenderung berlaku pada sekelompok yang berada bersama-sama di wilayah kota yang sama.

Sesuatu dalam desain kota itu sendiri, kemudian, tampaknya terkait dengan indeks massa tubuh yang tinggi pada warga.

Selain alamat, peserta juga mengisi kuesioner. Para peneliti mengoreksi peta mereka untuk memperhitungkan karakteristik pribadi antara lain jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, etnis, tunjangan pemerintah, aktivitas fisik, status merokok dan konsumsi alkohol. Berdasarkan karakteristik ini, Indeks Massa Tubuh masih tinggi.

"Pada awalnya, kami tidak punya hipotesis tentang faktor-faktor potensial, atau urbanisme. Hasil utama adalah hipotesis tentang pengaruh perencanaan kota," kata Stéphane Joost, penulis utama penelitian dan seorang ahli kartografi kesehatan masyarakat di École Polytechnique Fédérale de Lausanne.

Joost menunjuk pada sekelompok menara apartemen di tepi barat kota, di lingkungan yang disebut La Bourdonnette, muncul titik merah pada peta indeks massa tubuh yang telah disesuaikan.

Meskipun kedekatannya dengan danau, taman dan stasiun metro, bangunan ini terisolasi oleh fitur desain lokal seperti tempat parkir dan jalan raya.

"Ada kemungkinan Anda berperilaku seperti tetangga. Itu mungkin menunjuk pada fakta bahwa saat tiba di sebuah bangunan di mana tetangga mengalami obesitas merupakan bahaya bagi Anda, dan lebih mungkin membuat Anda untuk menjadi gemuk," kata Joost.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Begini Cara Cek Nilai Tanah di Suatu Daerah Secara Online

Berita
Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Mau Bikin AJB Tanah atau Rumah? Berikut Syarat dan Cara Mengurusnya

Berita
Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Hingga Oktober, Pemerintah Gelontorkan Rp 282,9 Triliun buat Infrastruktur

Berita
119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

119,7 Juta Bidang Tanah Telah Terdaftar melalui PTSL

Berita
Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Jalan Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Akan Difungsikan saat Nataru

Berita
Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Persiapan PP Jelang Nataru, Mulai Jalan Tol hingga Mal

Berita
'Face Recognition' Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

"Face Recognition" Digunakan 5,8 Juta Kali, Terbanyak di Stasiun Gambir

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Dibanderol Rp 1,5 Miliar, Rumah di Sawangan Ini Tak Butuh Renovasi Lagi

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belitung: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Clement Francis Terpilih Jadi Ketua Umum AREBI 2024-2027

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bangka Selatan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

REI Nilai Gebrakan Ara Bertolak Belakang dengan Satgas Perumahan

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bintan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau