Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stop... Jangan Berkiblat ke Jakarta!

Kompas.com - 28/01/2016, 16:31 WIB
Arimbi Ramadhiani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan di Indonesia seringkali terfokus di Pulau Jawa. Padahal, pengembangan di luar pulau ini juga tidak boleh terabaikan. Meski harus dikembangkan, kota-kota di Indonesia di luar Jawa harus memakai pendekatan lain.

"Jangan semua kota berkiblat ke Surabaya atau Jakarta. Kota-kota harus mengembangkan dengan ciri khas sendiri," ujar Wakil Presiden Asian Development Bank (ADB) Bambang Susanto saat seminar bertajuk "Sustainable Infrastructure: Financing Smart City Development" di Hotel Crowne Plaza, Jakarta, Kamis (28/1/2016).

Bambang mengatakan, pentingnya membangun kota-kota di luar Pulau Jawa adalah untuk membuat pusat-pusat ekonomi baru. Pengembangan kota itu juga akan membuat distribusi ekonomi lebih merata.

Pertumbuhan pusat-pusat yang baru, lanjut Bambang, justru sebaiknya tidak hanya di Jawa yang saat ini daya dukung lingkungannya makin mendekati titik kritis. Dia berharap, desentralisasi pusat pembangunan bisa menjadi salah satu program untuk pengembangan kota lebih baik.

Dalam memberikan layanan di perkotaan misalnya, pimpinan daerah harus memahami secara spesifik kondisi perkotaan tersebut. Ia mencontohkan, daerah-daerah di Kalimantan yang mulai berkembang mencari kekhususan di bidang kehutanan.

"Karena Kalimantan lekat dengan nuansa hutan-hutan sehingga disarankan untuk memperdalam pola manajemen kehutanan yang lebuh kuat," ujarnya.

Sementara itu, perlakuan untuk Maluku lain lagi. Daerah yang bernuansa perikanan ini jelas berbeda pendekatannya dengan perkotaan di Kalimantan, apalagi dengan Jawa.

"Tidak ada itu one size fix all model. Semua harus ikut seperti Jakarta, tidak perlu. Justru kita ingin liat keberlanjutan daerah berdasarkan potensi masing-masing," jelas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau