Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendesak... Aksi Nyata Membangun Masa Depan Perkotaan yang Baru!

Kompas.com - 27/10/2015, 13:58 WIB
Latief

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat ini lebih dari separuh populasi dunia tinggal di wilayah perkotaan. Jumlah tersebut akan terus meningkat bersamaan dengan pola cuaca yang memburuk dan tidak menentu.

Demikian kesimpulan yang muncul pada perhelatan Asia-Pacific Urban Forum (APUF) keenam pekan lalu di Jakarta. Asian Cities Climate Change Resilience Network (ACCCRN), sebagai jejaring regional berbasis keanggotaan di bawah koordinasi Mercy Corps Indonesia, menyerukan untuk membuat koalisi lebih besar di level lokal, nasional, regional, serta melibatkan para praktisi dan institusi untuk berkomitmen membantu kota bertahan dan pulih dari dampak perubahan iklim.

"Adanya diskusi ini memperlihatkan betapa mendesaknya kebutuhan untuk membentuk kembali pilar perkotaan yang sejalan dengan agenda perkotaan yang baru," kata Richard Friend, peneliti senior di Institute for Social and Environmental Transition (ISET) kepada Kompas.com, Senin (26/10/2015).

Richard mengatakan, isu-isu kebutuhan saat ini harus mengakui "suara-suara" dari sektor informal sekalipun, misalnya untuk membentuk masa depan perkotaan yang cocok dalam mengatasi ancaman perubahan iklim. Hal itu juga mencakup komitmen global untuk hadirnya hak azasi yang disebut dengan "Hak untuk Perkotaan".

"Hak azasi itu harus menjadi fokus dalam agenda perkotaan yang baru. LSM dan masyarakat sipil akan memonitor kemajuan dalam Habitat III dan mendorong hal ini untuk dapat dimasukkan dalam forum di Quito," ujarnya. 

Adapun APUF diselenggarakan setiap 4-5 tahun sekali oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). Tahun ini Indonesia menjadi tuan rumahnya untuk mempertemukan para pembuat kebijakan dan praktisi dalam membahas isu-isu pembangunan penting perkotaan saat ini.

Nantinya, hasil APUF-6 akan menjadi rekomendasi formal dalam Konferensi Habitat III tahun depan di Quito, Ekuador. APUF-6 menyediakan ruang untuk fokus pada realitas baru SDGs 11 yang mengikat komitmen anggotanya. 

"Berkomitmen untuk membuat kota dan hunian yang inklusif, aman, berketahanan dan berkelanjutan, yang seharusnya bisa diwujudkan sebelumnya. Setengah dari jumlah manusia telah tinggal di perkotaan dan level ini akan terus meningkat hingga 95 persen, terutama di negara berkembang pada 2030 nanti," ujar Jim Jarvie, Direktur Asian Cities Climate Change Resilience Network (ACCCRN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau