Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2021, 12:50 WIB
Hilda B Alexander,
Suhaiela Bahfein

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Depok tengah diperbincangkan publik di media sosial, menyusul peristiwa rekayasa "babi ngepet".

Sebelum itu, kota seluas 200,3 kilometer persegi ini juga selalu masuk dalam radar warganet dan menjadi sorotan media dalam kurun dua dekade terakhir.

Ini tak lain karena sejumlah peristiwa fenomenal, untuk tidak dikatakan tidak biasa, mulai dari kebijakan pemerintahan kotanya, hingga perilaku sebagian kecil warganya.

Sebut saja pemutaran lagu di lampu merah, keharusan makan dengan tangan kanan, makan nasi jagung sehari dalam seminggu, kepercayaan akan munculnya Imam Mahdi, dan peristiwa-peristiwa klenik lainnya.

Baca juga: Orang Bandung Lebih Suka Cari Rumah di Bandung, Bagaimana dengan Depok?

Kendati demikian, "sketsa" yang mewarnai perjalanan panjang kota itu tak menyurutkan minat masyarakat untuk berburu hunian dan memilih tinggal di Depok.

Hal ini terbukti dari survei Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) Kuartal I-2021, yang menunjukkan bahwa Depok merupakan kawasan yang diincar banyak pencari rumah.

Selama pandemi Covid-19 juga Depok dinilai sebagai salah satu kota paling resisten terhadap dampak low-season.

Indeks pencarian rumah di kota ini berada pada level 208,9 dari Kuartal IV-2020 yang bertengger di angka 256,4.

Sementara indeks harga properti di Depok mengalami kenaikan tajam 7,5 persen dan berada di level 138,2 poin dari 128,9 poin.

Pertumbuhan yang cukup signifikan ini terutama disebabkan oleh naiknya harga apartemen dan rumah tapak. 

Baca juga: Foto Penyeberangan Margonda Depok Menang Kontes Tingkat Asia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com