Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Sumut Terima Fasilitas Pengolah Tinja dari Ditjen Cipta Karya

Kompas.com - 29/04/2021, 19:30 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com – Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi menerima aset Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Cemara dari Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

IPLT Cemara berada di Jalan Flamboyan, Kota Medan. Fasilitas pengolahan lumpur tinja dari masyarakat ini berkapasitas 50 meter kubik per hari.

Setelah diolah, limbah yang sudah memenuhi standar kesehatan dibuang ke sungai sehingga tidak menimbulkan masalah bagi lingkungan dan masyarakat.

Edy mengatakan, sanitasi adalah hal penting karena berhubungan dengan kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat ini, Pemprov Sumut akan bersinergi dengan berbagai pihak.

Baca juga: Masih Uji Coba, E-Parking Sudah Setor Rp 10 Juta ke Kas Pemkot Medan

"Ini yang sedang kita galakkan karena satu provinsi tidak akan sehat apabila tidak diatur limbahnya," katanya usai penandatanganan naskah hibah Barang Milik Negara (BMN) dengan Dirjen Cipta Karya sebagai tanda serah terima aset, Rabu (21/4/2021).

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (PPW) Sumut Syafriel Tansier mewakili Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR mengatakan, IPLT Cemara mulai dibangun pada 2017.

Pembangunannya merupakan bagian dari rencana strategis Kementerian PUPR untuk menyelesaikan permasalahan sanitasi hingga 2030.

Saat ini, IPLT Cemara dikelola Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi.

"Kami harap setelah diterima, instalasi ini bisa dimaksimalkan untuk pengelolaannya sehingga benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat," ujar Syafriel.

Direktur Utama PDAM Tirtanadi Kabir Bedi menambahkan, IPLT Cemara dikelola pihaknya sejak empat bulan lalu. Baru digunakan 50 persen atau sekitar 24 meterkubik per hari.

Baca juga: Wali Kota Medan Bobby Nasution Akan Normalisasi Sungai, Siapkan Relokasi

Ditargetkan dalam lima bulan ke depan instalasi bisa digunakan 100 persen.

"Selama ini, banyak pihak swasta menjemput tinja dari septic tank masyarakat, kami tidak tahu dibuang ke mana. Dengan IPLT ini, tinja yang dijemput dari masyarakat bisa diolah, setelah itu dibuang ke sungai dengan standar kesehatan yang aman," kata Kabir.

Selain itu, PDAM Tirtanadi juga mengelola limbah domestik melalui sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat atau perpipaan dan Pengolahan Air Limbah Setempat.

Untuk perpipaan sudah memiliki 21.000 pelanggan, sedangkan untuk IPLT, ada 6.000-an pelanggan.

"Total pelanggan sekarang sekitar 27.000, kami targetkan pada 2025 menjadi 163.000 pelanggan," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau