Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wajah Baru Pasar Senen, Lebih Modern dan Kekinian

Kompas.com - 13/12/2020, 22:55 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu per satu proyek infrastruktur konektivitas di Jakarta, tuntas dikerjakan.

Salah satu proyek yang akan segera beroperasi adalah jalan lintas bawah atau underpass Senen Extension di Pasar Senen, Jakarta Pusat.

Jalan lintas bawah yang dirancang sepanjang 675 meter dan lebar jalur 9 meter ini akan dioperasikan secara resmi dua pekan mendatang.

Sejak dilakukan uji coba awal pekan Desember lalu, underpass yang menghubungkan Jalan Letjend Suprapto dan Jalan Senen Raya mengarah ke kawasan Gunung Sahari ini terpantau banyak dimanfaatkan warga kota.

Salah seorang warga Hermawan (38), mengaku terbantu dengan kehadiran underpass Senen Extension.

Baca juga: Revitalisasi Kawasan Senen Harus Jadi Contoh Urban Regeneration

Kini, perjalanan dari rumahnya di kawasan Sumur Batu, Kemayoran, menuju tempat kerjanya di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat, menjadi lebih lancar.

“Biasanya selalu terhambat di simpang lima Senen karena harus menunggu traffic light. Tapi sekarang jauh lebih lancar,” ujar Hermawan.

Fungsi utama underpass Senen Extension memang sebagai pengurai kemacetan akses dari dan menuju kawasan Pasar Senen.

Selain mengurai kemacetan, infrastruktur konektivitas baru ini juga berdampak positif pada sektor pengembangan ekonomi di sekitarnya.

Salah satu proyek yang akan segera beroperasi adalah jalan lintas bawah atau underpass Senen Extension di Pasar Senen, Jakarta Pusat.Dinas Bina Marga DKI Jakarta Salah satu proyek yang akan segera beroperasi adalah jalan lintas bawah atau underpass Senen Extension di Pasar Senen, Jakarta Pusat.
Menurut Pengamat Perkotaan Universitas Trisakti Jakarta Yayat Supriatna pembangunan infrastruktur konektvitas ini merupakan sebuah investasi tepat guna.

"Fokusnya adalah peningkatan volume jalan yag merupakan kunci bagi pergerakan orang dan barang. Dampaknya, ekonomi ikut menguat karena adanya aktivitas tinggi di kawasan itu,” tutur Yayat dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Minggu (13/12/2020).

Dia menuturkan, prasarana dan juga sarana di Pasar Senen memang perlu direvitalisasi mengingat lokasinya strategis.

Baca juga: TOD Pasar Senen dan Peluang Mengembalikan Kejayaan

Selain itu, kawasan ini juga sarat dengan gedung-gedung kolonial peninggalan zaman Belanda dengan beberapa perkampungan, bioskop lama, dan gedung sandiwara.

Meski sempat hancur akibat kerusuhan Malari pada 1974, Pasar Senen kemudian dibangun kembali.

Tahun 1980, terminal bus di Lapangan Banteng direlokasi, menyusul kemudian pembangunan stasiun kereta api.

 

Pembangunan sarana dan prasarana yang masif ini mengundang investor membangunan area komersial yang kemudian beken disebut Seigita Senen yang mencakup pusat perbelanjaan, hotel, kantor, dan menara apartemen di bekas Pecinan.

"Dari Senen mudah sekali menuju seantero Jakarta dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun berbasis umum,” kenang Yayat.

Segitiga Senen, Pasar Senen, Jakarta Pusat, mencakup pusat perbelanjaan, hotel, dan apartemen.Dinas Bina Marga DKI Jakarta Segitiga Senen, Pasar Senen, Jakarta Pusat, mencakup pusat perbelanjaan, hotel, dan apartemen.
Oleh karena itu, kehadiran underpass Pasar Senen Extension diyakini Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono tidak akan sia-sia. 

Pasalnya, Pasar Senen punya prospek yang baik di berbagai lini, termasuk pusat perbelanjaan, hotel, dan hunian.

Baca juga: Kawasan Pasar Senen, Sebuah Riwayat Panjang dan Proyek Revitalisasi

"Meski sempat terkendala beberapa faktor seperti kondisi cuaca hujan dan adanya pandemi, namun underpass bisa diselesaikan dengan baik dan tepat waktu,” kata Nasruddin.

Sepaket

Ia menambahkan, sebelum dibangun underpass, Pasar Senen memiliki lima titik simpang, namun kini hanya ada empat simpang.

Titik simpang yang berkurang meminimalkan jumlah traffic light yang membuat waktu tempuh makin singkat.

Sebelumnya, untuk menuju Jalan Senen Raya dari Jalan Letjend Suprapto (Galur) dibutuhkan waktu tempuh sekitar 15-20 menit. Kini, hanya membutuhkan waktu 5 menit.

Underpass ini bisa mengurangi 40 persen panjang antrean pada simpang lima Senen. Otomatis, kemacetan juga bakal berkurang,” cetus Nasruddin.

Sejalan dibukanya underpass, Dinas Bina Marga DKI Jakarta juga telah merampungkan revitalisasi halte bus Trans Jakarta dengan desain menarik dan tiga kali lipat lebih luas dari sebelumnya.

“Pengerjaannya sepaket, dari underpass, Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), halte busway sampai trotoar,” ujar Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho.

JPO Pasar Senen dirancang artistik bercorak alat musik piano yang bertujuan untuk memberikan pengalaman seru dan tidak menyeramkan kepada warga saat berjalan kaki sendirian.

Dinas Bina Marga DKI Jakarta juga telah merampungkan revitalisasi halte bus Trans Jakarta dengan desain menarik dan tiga kali lipat lebih luas dari sebelumnya.Dinas Bina Marga DKI Jakarta Dinas Bina Marga DKI Jakarta juga telah merampungkan revitalisasi halte bus Trans Jakarta dengan desain menarik dan tiga kali lipat lebih luas dari sebelumnya.
JPO juga terhubung dengan halte busway. Warga bisa melakukan transit menuju halte Central Senen untuk berpindah rute dan melanjutkan perjalanan.

Halte sudah dilengkapi metode pembayaran elektronik dan fitur QR code dengan menggunakan ponsel pelanggan.

Hari menyebut, jumlah dermaga juga bertambah di kedua sisi halte. Dari semula hanya ada enam dermaga, kini menjadi 12 dermaga dan memudahkan penumpang saat naik-turun bus.

Halte juga dilengkapi mushola, toilet ramah penyandang disabilitas, lift dan ruang ramah perempuan dan anak atau ruang serbaguna.

Baca juga: Sejuta Masalah Perkotaan Ada di Kawasan Senen

Wajah Pasar Senen semakin segar dan sedap dipandang berkat jalur sepeda dan trotoar di koridor Jalan Kramat Raya-Senen Raya sepanjang 2.640 meter yang turut diperbaiki.

Jalan-jalan beton berlubang ditambal dan diplester ulang sebelum ditutup batu paving warna-warni.

Trotoar dilengkapi dengan ubin pemandu tuna netra, singage, bollard, wayfinding hingga spot tempat duduk.

Hari menuturkan, sebagian jalan sudah bisa dilalui pejalan kaki seperti Jalan Kramat Raya yang menjadi pusat Nasi Kapau.

"Kami minta kerja samanya kepada seluruh warga Jakarta untuk bersama-sama merawat dan menjaga sarana dan prasarana tersebut,” tuntas Hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau