Berbeda dengan tiga kawasan lainnya di mana kapasitas fungsinya sebagai pusat niaga dan perdagangan sudah terlalu padat, tidak demikian dengan Blok M. Fungsi sebagai pusat niaga dan perdagangan kawasan Blok M belum dieksplorasi secara maksimal.
Sementara kawasan Senen sebagai tempat mencari penghidupan masyarakat di sektor informal justru melebihi kapasitasnya. Untuk itu, kawasan ini harus ditata, diperbaiki, dan diremajakan dengan ditambah fungsi penunjang antara lain ruang terbuka hijau (RTH), fasilitas hotel representatif, jaringan transportasi terintegrasi, dan dikelola secara lebih profesional.
CEO Leads Proeprty Indonesia, Hendra Hartono, mengemukakan pendapatnya terkait rencana Pemprov DKI Jakarta yang akan menata kawasan Senen sebagai pusat pertumbuhan bisnis yang memungkinkan dibangunnya properti komersial seperti perkantoran, pusat belanja, dan apartemen kepada Kompas.com, Jumat (2/5/2014).
"Pamor Senen sebagai kawasan niaga dan perdagangan yang rawan tindak kriminalitas belum terhapuskan hingga kini. Sayang sekali, padahal potensinya luar biasa besar. Kawasan ini bisa menstimulasi banyak orang dari seluruh Jakarta, Indonesia, bahkan Asia Tenggara melakukan transaksi di sini secara wholesale," papar Hendra.
Hendra menambahkan, kawasan Senen adalah hub (titik temu) di pusat Jakarta yang memiliki peran dan posisi penting. Lokasinya juga tak kalah strategis, dekat dengan kawasan elite Menteng, dan kawasan niaga lainnya yakni Mangga Dua.
Oleh karena itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hendaknya segera melakukan revitalisasi Pemprov DKI Jakarta seharusnya tidak melakukan perubahan fungsi kawasan. Biarkan saja fungsi kawasan Senen seperti sekarang, sama dengan Tanah Abang, dan Mangga Dua.
"Pasalnya, Jakarta juga butuh tempat-tempat seperti ini. Jakarta butuh tempat yang dapat melayani semua segmen masyarakat. Tidak melulu semua kawasan di ibukota ini harus diubah menjadi seperti Sudirman, Thamrin atau Kuningan," kata Hendra.
Dalam Panduan Rancang Kota 2006, kawasan Senen sudah dipersiapkan sejak lama sebagai pusat pertumbuhan bisnis yang memungkinkan dibangunnya properti komersial, seperti perkantoran, pusat belanja, dan apartemen.