Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kawasan Pasar Senen, Sebuah Riwayat Panjang dan Proyek Revitalisasi

Kompas.com - 19/12/2018, 15:39 WIB
Hilda B Alexander,
Rosiana Haryanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Pasar Kue Subuh Senen adalah salah satu ikon Kota Jakarta yang tak kalah menarik dibanding tempat lainnya.

Di sini, para pecinta kuliner dapat dengan mudah menemukan segala jenis kue pasar yang dijajakan dengan cita rasa berlimpah, dengan harga mulai dari Rp 500 hingga Rp 4.000 per kue.

Surga kuliner ini juga menyediakan kue untuk hantaran atau acara resmi. Sebut saja tart, lapis legit, bolu marmer, hingga roti buaya, semua tersedia.

Sejarah keberadaan pasar ini bermula ketika Elkana Tju bersama keempat rekannya menggagas lapak kue di area pinggiran Pasar Senen pada tahun 1988.

"Jadi waktu itu mereka berlima dagang hanya untuk memenuhi kebutuhan kue bagi warga Senen dan sekitarnya," ujar Property Management Coordinator for Trade Centre PT Jaya Real Property Tbk, Pengelola Pusat Perdagangan dan Grosir Senen Jaya, Shindu Hariyadi Wibisono menjawab Kompas.com, Selasa (18/12/2018).

Pada waktu itu hanya ada sekitar lima meja lapak yang berjejer sejak pukul 02.00 WIB hingga 08.00 WIB pagi.

Namun semakin lama, banyak orang yang mulai ikut berdagang. Jumlah lapak pun bertambah hingga mencapai 50 pedagang.

"Sampai pada tahun 1991, Elkana mengajukan izin ke pengelola Pasar Senen Blok 4 untuk menggunakan area parkir sebagai area dagang kue subuh," terang Shindu.

Pasar Kue Subuh Senen adalah usaha rakyat yang dimungkinkan tumbuh oleh kebutuhan kota besar. Pasar ini menjual beragam kue basah dan jajanan pasar.BE JULIANERY Pasar Kue Subuh Senen adalah usaha rakyat yang dimungkinkan tumbuh oleh kebutuhan kota besar. Pasar ini menjual beragam kue basah dan jajanan pasar.
Pasar Kue Subuh Senen adalah usaha rakyat yang dimungkinkan tumbuh oleh kebutuhan kota besar. Pasar ini menjual beragam kue basah dan jajanan pasar.

Kemudian, setelah secara resmi menempati area tersebut, perkembangan Pasar Kue Subuh Senen semakin meningkat.

Luas pasar bertambah menjadi 1.760 meter persegi serta dapat menampung sekitar 700 lapak.

Perkembangan pasar juga disebut luar biasa. Ini karena pelanggan yang datang bukan hanya dari Jakarta, namun juga dari beberapa kawasan penyangga ibu kota seperti, Bekasi, Depok, Bogor (Jawa Barat), Tangerang hingga Cilegon (Banten).

Sedikitnya 500-700 pengunjung datang dengan nilai transaksi mencapai Rp 600 juta hingga Rp 800 jutaan per malam.

Meski populer dengan sebutan Pasar Subuh, namun jam operasionalnya berubah sejak tahun 1995.

Masyarakat dapat menikmati jajanan favorit di tempat ini mulai pukul 19.00 WIB malam hingga 06.00 WIB pagi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau