Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski PSBB Transisi, Resesi Ekonomi Bikin Mal Tetap Sepi

Kompas.com - 13/10/2020, 14:44 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengubah status pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tahap II atau PSBB pengetatan menjadi PSBB transisi.

PSBB masa transisi ini akan berlangsung selama dua minggu, yakni mulai Senin (12/10/2020) hingga Minggu (25/10/2020).

Meski pembatasan dilonggarkan, tidak serta-merta dapat memulihkan aktivitas trafik dan transaksi berbelanja di pusat belanja.

Hal ini karena ekonomi Indonesia tengah mengalami resesi pada kuartal III-2020 yang dipicu pandemi Covid-19.

Baca juga: Jakarta PSBB, Pengunjung Lari ke Mal Pinggiran

Senior Associate Director Retail Services Colliers International Indonesia Sander Halsema mengatakan, resesi sangat jelas memengaruhi kepercayaan konsumen.

"Konsumen cenderung menetapkan prioritas yang lebih ketat dan mengurangi pengeluaran mereka secara keseluruhan," kata Sander dalam laporannya yang diterima Kompas.com, Selasa (13/10/2020).

Dengan demikian, hal ini berdampak negatif pada sektor ritel.

Sander melanjutkan, pandemi Covid-19 telah mengancam sektor ritel begitu dalam yang ditandai dengan penjualan yang menurun sangat drastis.

Namun demikian, tak dapat dimungkiri, tak semua konsumen memiliki respons dan kebiasaan belanja yang sama selama masa sulit tersebut.

Oleh karena itu, peritel perlu memahami secara mendalam seperti apa pengalaman berbelanja mereka.

Baca juga: Kunjungan Mal Anjlok hingga 10 Persen, Ini Penyebabnya

Sander mengungkapkan, upaya Pemprov DKI Jakarta dengan mengubah status PSBB tahap II menjadi transisi bertujuan untuk membantu pemulihan ekonomi nasional (PEN) dan ritel dapat beroperasi kembali selama berpegang pada aturan dan regulasi.

Menurut dia, pembukaan kembali pusat perbelanjaan, restoran, dan toko untuk umum merupakan perkembangan positif meski hanya dengan kapasitas 50 persen.  

Dari catatan APPBI terakhir saat dimulainya PSBB pengetatan, tingkat kunjungan mal sudah berada pada titik mengkhawatirkan, yakni hanya 10 persen.

Jadi, meski diizinkan beroperasi, ia melihat tingkat kunjungan mal tidak akan mengalami kenaikan signifikan.

"Meskipun orang sekarang dapat pergi ke pusat perbelanjaan, mereka masih ragu untuk keluar dan tetap berhati-hati dengan situasi tersebut (Pandemi Covid-19)," lanjut Sanders.

Sander melihat, hanya ada sedikit peningkatan kunjungan masyarakat datang ke mal atau sama halnya dengan PSBB transisi pertama.

Namun, dia berharap, tingkat kunjungan mal dapat terus mengalami peningkatan secara bertahap dari waktu ke waktu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau