JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mencatat, tingkat kunjungan mal anjlok mencapai 10 hingga 20 persen semenjak Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tahap II atau PSBB Pengetatan diberlakukan.
Ketua APPBI Alphonzus Widjadja menjelaskan, ada beberapa hal yang membuat tingkat kunjungan mal turun drastis hingga 10 persen.
"Pertama, karena Covid-19 itu sendiri. Jadi, banyak pengunjung yang masih hati-hati karena wabah tersebut," tutur Alphonz dalam konferensi pers virtual, Senin (28/9/2020).
Kedua, kata Alphonz, daya beli masyarakat sangat rendah akibat terdampak dari adanya Pandemi ini.
Pemberlakuan PSBB juga menjadi salah satu faktor tingkat kunjungan mal ikut merosot.
Hal inilah yang membuat restoran dan kafe harus melayani pelanggan dengan pemesanan delivery (antar) dan take-away (bawa pulang).
Padahal, imbuh Alphonz, restoran dan kafe merupakan salah satu destinasi utama pengunjung di pusat perbelanjaan.
Baca juga: Agar Tak Bangkrut, Pengusaha Mal Minta Bebas Pajak dan Subsidi Gaji Karyawan
Menurut Alphonz, tak semua produk dari restoran dan kafe bisa dilayani dengan pelayanan antar maupun bawa pulang.
Dengan demikian, para peritel di sektor Food & Beverage (F&B) memilih untuk menutup sementara operasionalisasi mereka.
"Karena kalau dipaksakan pun, biaya penjualan tak bisa menutupi biaya operasional. Nah, ini yang sekarang cukup mengkhawatirkan," lanjut Alphonz.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.