Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juli-Agustus, Penjualan Properti Harvest City Melonjak 70 Persen

Kompas.com - 18/09/2020, 20:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penjualan rumah dan ruko di kawasan Harvest City mengalami kenaikan sebanyak 70 persen pada periode Juli dan Agustus 2020 dibanding bulan-bulan sebelumnya.

Chief Executive Officer (CEO) Harvest City Hendry Nurhalim optimistis, pihaknya dapat mencapai target penjualan tahun ini.

“Ketika vaksin Covid-19 diketemukan, kami optimistis pasar properti bisa pulih lebih cepat. Sebab potensi pasar perumahan di Indonesia sangat besar," terang Hendry dalam siaran pers, Jumat (18/9/2020).

Sebagaimana diketahui, pasar properti khususnya hunian tapak segmen menengah mulai menunjukkan kinerja positif.

Sebagian end-user (pengguna akhir) dan investor memanfaatkan “momentum” Pandemi Covid-19 dengan bertransaksi properti.

Data statistik yang dimiliki perusahaan menunjukkan, pembeli hunian di kawasan Harvest City merupakan generasi milenial dengan rentang usia 25-30 tahun.

Baca juga: Rumah Harvest City Bisa Dibeli Tanpa DP

Mereka membeli rumah dengan harga di bawah Rp 400 jutaan.

Menurut Hendry, keberhasilan peningkatan penjualan rumah Harvest City disebabkan banyaknya penambahan fasilitas, baik fasilitas umum, fasilitas sosial, maupun fasilitas komersial.

Selain itu, kata Hendry, beberapa Perguruan Tinggi (PT) berminat untuk menjadi bagian dari kawasan Harvest City.

Kampus-kampus ini, kata Hendry, akan menempati lahan di distrik khusus pendidikan (Education Center), dimana sekarang sudah ada Sekolah Ibnu Sina dan Sekolah Santo Yosep.

Adapun fasilitas lain yang sudah tersedia di antaranya, Saung Apung, Sirkuit Gokart, Agro Wisata, Water Joy, Festival Oriental, Hobbit Hill, Bus Jabotabek Residence (JR) Connexion, serta wahana 3D trick eye. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com