Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Jakarta, 21.501 Unit Apartemen Tak Terjual

Kompas.com - 16/09/2020, 07:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Secara umum, meski dalam kondisi aktivitas bisnis yang sangat sulit, pasar apartemen di Jakarta mengalami tambahan pasokan baru 2.756 unit.

Para pengembang memiliki ekspektasi yang cukup optimistis dengan meluncurkan proyek baru sepanjang Kuartal II-2020.

Akibatnya, pasokan kumulatif keseluruhan meningkat sebesar 1,1 persen secara kuartalan atau 1,4 persen secara tahunan (year to date) menjadi 257.445 unit.

Distribusi pasokan di Jakarta Utara sedikit meningkat karena sebagian besar unit yang baru diluncurkan, berlokasi di wilayah ini.

Baca juga: Alam Sutera Tawarkan Apartemen Blue Chip Rp 4 Triliun

Namun, Jakarta Timur dan Utara masih memiliki pasokan terbesar dari keseluruhan proporsi apartemen di Jakarta.

Adapun untuk matriks permintaan sangat dipengaruhi Pandemi Covid-19 yang berdampak pada daya beli. Hal ini mendorong masyarakat untuk memprioritaskan kebutuhan esensial.

Permintaan pun terus melambat, sehingga secara kumulatif tetap relatif stabil di angka 210.915 unit.

Akibatnya, harga jual tertekan. Pengembang pun memilih untuk mempertahankan harga karena sulitnya membukukan transaksi.

"Kenaikan harga dalam kondisi seperti itu dinilai sensitif bagi pembeli," imbuh Hendra.

Untuk diketahui, harga rata-rata keseluruhan apartemen di Jakarta mencapai Rp 25,24 juta per meter persegi, atau turun 1,2 persen secara kuartalan dan 1,6 persen secara tahunan.

Ilustrasi apartemenThinkstock Ilustrasi apartemen
Di CBD Jakarta, harga rata-rata turun tipis 0,3 persen secara kuartalan, dan 1,1 persen secara tahunan dengan posisi Rp 49,19 juta per meter persegi.

Penurunan harga juga terjadi di area primer yakni 1,0 persen secara kuartalan, dan 1,4 persen secara tahunan menjadi Rp 34,14 juta per meter persegi.

Dengan semakin banyaknya kasus Covid-19, para pengembang masih akan menghadapi kondisi yang sulit karena mereka harus dapat mengejar target serapan unit dan melanjutkan konstruksi sambil menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Saat Pandemi, Apartemen Rp 25 Miliar di Jakarta Justru Dibeli WNI

"Terutama untuk yang sedang dibangun dengan kinerja penjualan yang tidak signifikan," cetus Hendra.

Seiring dengan tekanan pertumbuhan ekonomi ke depan, sebagian besar potensi peluncuran apartemen baru diperkirakan akan tertunda.

Sejalan dengan kondisi tersebut, harga diperkirakan akan relatif stabil. Pasar akan menyerap unit-unit yang tidak atau belum terjual.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com