Penolakan juga disampaikan oleh Asosiasi Jalan Tol Indonesia (ATI). Sekretaris Jenderal ATI Krist Ade Sudiyono menyampaikan, ada empat aspek utama yang terganggu jika kebijakan ini diterapkan.
Pertama adalah traffic management. Menurutnya, jalan di Jakarta merupakan jaringan. Sehingga apabila terganggu di satu titik, maka akan berdampak ke jaringan lainnya.
Kemudian penutupan ruas jalan juga berdampak pada terganggunga tingkat keseimbangan rasio kapasitas layanan semua jaringan jalan arteri dan jalan tol.
Aspek selanjutnya adalah keamanan. Dia menyebut, penutupan harus dilakukan secara menyeluruh secara point to point tertentu baik pada sisi A maupun sisi B.
Selanjutnya, penutupan ruas tol untuk komunitas road bike tertentu dinilai akan mengorbankan rasa keadilan masyarakat pengguna tol lain, baik pribadi maupun logistik.
Baca juga: ATI Tolak Usulan Anies soal Road Bike Event di Jalan Tol
Mereka terpaksa harus memutar jalur yang tentunya membutuhkan biaya tambahan. Aspek terakhir, menurut Krist, adalah penutupan ruas tol untuk kepentingan tertentu dalam jangka panjang merupakan preseden buruk bagi kepastian usaha.
Meski begitu, Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lainnya yakni PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. mendukung penggunaan jalan tol sebagai lintasan sepeda.
"Intinya, kami siap mendukung," ucap Sekretaris Perusahaan CMNP Indah Dahlia Lavie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.