Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dorong Sektor Pariwisata, Indonesia Bangun Jembatan Gantung Kaca

Kompas.com - 02/09/2020, 09:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berencana membangun jembatan gantung penyeberangan orang dengan lantai menggunakan teknologi plexiglass.

Pembangunan jembatan gantung kaca ini dilakukan untuk mewujudkan visi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mempercepat pembangunan infrastruktur dan mendorong sektor pariwisata.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, jembatan gantung kaca akan memudahkan dan memperpendek akses masyarakat pedesaan menuju fasilitas-fasilitas publik.

"Seperti sekolah, pasar, tempat kerja, mengurus administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga,” kata Basuki dalam siaran pers, Selasa (1/9/2020).

Baca juga: Konstruksi Jembatan Sei Alalak Tahan Gempa hingga Satu Abad

Basuki mengungkapkan, jembatan gantung dengan lantai plexiglass akan dibangun di sejumlah lokasi yang memiliki nilai wisata.

Menurut Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian, jembatan gantung kaca ini dikombinasikan dengan lampu dan penggunaan tenaga surya.

Lokasi jembatan gantung kaca pun akan dipilih sesuai kebutuhan dan dampak bagi kawasan yang dilayani. 

Perlu diketahui, Kementerian PUPR telah membangun 300 jembatan gantung pada periode tahun 2015 hingga 2019 di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp 1,4 triliun.

Baca juga: Mundur dari Jadwal, Konstruksi Dua Jembatan di Sultra Tuntas 2021

Rinciannya, 10 jembatan gantung dibangun pada tahun 2015, 7 jembatan pada tahun 2016,  13 jembatan pada tahun 2017, dan pada tahun 2018 dan 2019 masing-masing dibangun 130 jembatan dan 140 jembatan.

Pembangunan jembatan gantung kembali dilanjutkan pada tahun ini yang sudah mencapai 44 lokasi jembatan gantung. 

Dari jumlah tersebut, 6 di antaranya direncanakan dibangun di pulau Papua.

Secara umum, jembatan gantung yang dibangun memiliki bentang antara 30 hingga 120 meter.

Pembangunan jembatan gantung merupakan usulan dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), TNI, dan DPRD.

Baca juga: Eksklusif, Progres Jembatan Cable Stayed di Ibu Kota Baru

Adapun kriteria pemilihan lokasi berdasarkan pada jembatan digunakan oleh pelajar sekolah dan ekonomi antar desa, jembatan pejalan kaki dalam kondisi kritis atau bahkan runtuh.

Kemudian, kondisi jalan akses memungkinkan untuk mobilisasi rangka jembatan, menghubungkan minimal dua desa, serta akses memutar apabila tidak ada jembatan cukup jauh atau minimal 5 kilometer.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+