Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan "Food Estate" di Kalteng Bakal Ditanami Padi dan Singkong

Kompas.com - 02/09/2020, 08:30 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melanjutkan pengembangan food estate di kawasan aluvial pada lahan eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Kalimantan Tengah.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, terdapat dua pengembangan food estate di yakni untuk tanaman padi dengan leading sector Kementerian Pertanian (Kemenpan) dan tanaman singkong oleh Kementerian Pertahanan (Kemenhan).

Lahan yang akan ditanami padi berada di atas tanah aluvial seluas 165.000 hektar dan area tanaman singkong berada di atas wilayah seluas 60.000 hektar.

Baca juga: Proyek Food Estate di Kalimantan Tengah Mulai Digarap

Untuk tahap awal, Kemenpan akan mengerjakan food estate tanaman padi seluas 32.000 hektar.

Tahapan ini dimulai dengan perbaikan saluran irigasi serta jalan masuk menuju kawasan lumbung padi pada Oktober 2020.

Dari luas tersebut, sebanyak 30.000 hektar berada di atas kawasan dengan kondisi sawah yang diklaim memiliki irigasi yang baik dan 2.000 hektar berada di Kecamatan Dadahup.

"Sisanya 133.000 hektar akan dilanjutkan nanti 2021, sehingga akhir tahun 2021 kawasan estate padi seluas 165.000 selesai dikerjakan fisik semua dan mulai tanam full pada 2021," kata Basuki melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (1/9/2020).

Untuk tahap awal, Kemenpan akan mengerjakan food estate tanaman padi seluas 32.000 hektar. Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Untuk tahap awal, Kemenpan akan mengerjakan food estate tanaman padi seluas 32.000 hektar.
Lalu untuk food estate tanaman singkong, Kemenhan akan mengerjakan area seluas 30.000 hektar pada 2020-2021.

Pengembangan ini berada di Kabupaten gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisang, dan Kabupaten Kapuas.

Sedangkan sisa lahannya, yang berada di Kabupaten Murung Raya, baru mulai dikerjakan pada 2021. 

Basuki menambahkan, Kemenhan saat ini sedang mengerahkan prajurit Zeni TNI AD untuk melakukan land clearing, land grabbing, dan menyiapkan tanaman singkong.

Baca juga: Tahun Ini, Desain Rehabilitasi Food Estate Ditargetkan Tuntas

Menurutnya, Kementerian PUPR mendukung tata air untuk pengembangan food estate.

Langkah yang dilakukan yakni melalui rehabilitasi dan peningkatan saluran dan jaringan irigasi, baik mulai irigasi primer, sekunder, tersier maupun kuarternya.

"Awal Oktober 2020 surat perintah kerja ditargetkan bisa terbit bagi para pemenang lelang, sehingga kami bisa sesuaikan antara pekerjaan irigasi dan olah tanah dengan harapan pada Oktober-Maret sudah bisa mulai tanam," ucap Basuki.

Lalu untuk food estate tanaman singkong, Kemenhan akan mengerjakan area seluas 30.000 hektar pada 2020-2021. Dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Lalu untuk food estate tanaman singkong, Kemenhan akan mengerjakan area seluas 30.000 hektar pada 2020-2021.
Tak hanya soal infrastruktur, Kemenhan dan Kementerian BUMN juga berkoordinasi untuk menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM).

Basuki menyatakan, Pemerintah akan merekrut masyarakat dengan rentang usia 28-35 tahun. secara sukarela. Mereka nantinya akan mengikuti program komponen cadangan.

Baca juga: Basuki Sebut Lokasi Food Estate Berada di Lahan Aluvial

"Kemudian ikut program komponen cadangan dengan dilatih bagaimana cara bertani dalam waktu kurang lebih 4 bulan," tutur Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi.

Pembangunan pusat pengembangan tanaman pangan tersebut diharapkan menjadi lumbung pangan baru di luar Pulau Jawa dan menjadi salah satu Program Strategis Nasional (PSN) 2020-2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau