Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2020, 10:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah akan mulai memperbaiki jaringan irigasi lahan potensial seluas 165.000 hektar eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG) di Kalimantan Tengah.

Lahan tersebut akan dijadikan lumbung pangan baru atau food estate. Pengembangannya sendiri dilakukan di kawasan aluvial dan bukan lahan gambut.

Menurut Presiden, pengerjaan lumbung pangan sudah mulai dilakukan.

Baca juga: Perbaikan Irigasi, Kunci Pengembangan Food Estate

"Dua minggu ini terutama untuk urusan irigasinya dulu dan tahun ini Insha Allah akan kita mulai kurang lebih 30.000 hektar terlebih dahulu," kata Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (9/7/2020).

Lahan food estateDok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Lahan food estate
Tahap selanjutnya adalah pengembangan lahan seluas 148.000 hektar dalam watu 1,5-2 tahun ke depan. Lahan tersebut berada di Kabupaten Pulang Pisau dan Kabuapaten Kapuas.

Presiden menyampaikan, pengembangan food estate dilakukan guna merespons peringatan organisasi pangan dunia (FAO) yang memprediksi akan adanya krisis pangan.

Baca juga: Tahun Ini, Desain Rehabilitasi Food Estate Ditargetkan Tuntas

"Kita harapkan dengan cadangan strategis pangan kita ini betul-betul bisa kita tau kalau memang dalam negeri kekurangan akan disuplai dari sini, entah itu bisa padi, bisa singkong, jagung, atau bisa cabai," ucap dia.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menuturkan, kunci dari program pengembangan food estate adalah penyediaan air untuk irigasi areal sawah, terutama pada lahan potensial seluas 165.000 hektar.

Lahan food estateDok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Lahan food estate
Dari total luas lahan potensial tersebut, seluas 85.000 hektar merupakan lahan fungsional yang sudah digunakan untuk berproduksi setiap tahunnya.

Baca juga: Basuki Pastikan Food Estate Dikembangkan Secara Modern

Sementara lahan seluas 79.000 hektar sisanya masih berupa semak belukar sehingga perlu dilakukan pembersihan atau land clearing tanpa perlu dilakukan cetak sawah kembali.

Basuki menambahkan, untuk peningkatan irigasi dibutuhkan anggaran sekitar Rp 2,9 triliun untuk tahun 2021-2020.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com