KOMPAS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan, memberikan bantuan bedah atau perbaikan rumah bagi 1.823 warga di Bogor melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) 2020.
Direktur Rumah Swadaya yang mewakili Direktur Jenderal Perumahan Arsyad mengatakan, program ini berjalan setelah melalui proses verifikasi.
“Tentunya program BSPS ini akan tepat sasaran tepat waktu dan tepat pemanfaatan, dan yang paling utama adalah accountable " ujarnya, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Dia mengatakan itu saat melaksanakan serah terima buku tabungan kepada penerima bantuan bersama Wali Kota Bogor dan Anggota Komisi V DPR RI di Sri Baduga Balaikota Bogor, Kamis (09/07/2020).
Pada 2020, Provinsi Jawa Barat mendapatkan bantuan sebanyak 8.928 unit melalui Satuan Kerja Strategis Rumah Swadaya, Direktorat Jenderal Perumahan, Kementerian PUPR.
Baca juga: Menteri PUPR Targetkan Tol Cisumdawu Beroperasi September 2021
Adapun, Kota Bogor sendiri mendapat alokasi bantuan Rp 25.9 miliar rupiah untuk 1.823 unit.
Rinciannya, sebanyak 340 unit untuk Bogor Barat, 579 unit Bogor Selatan, 260 unit Kota Bogor Utara, 320 unit Tanah Sereal, 200 unit Bogor Tengah, 124 unit buat Bogor Timur.
Kemudian, setiap penerima bantuan akan mendapatkan Rp 17.5 juta yang terbagi menjadi Rp 15 juta berupa bahan bangunan dan Rp 2.5 juta untuk upah pekerja.
Selain membantu masyarakat, program BSPS juga menjadi salah satu upaya Kementerian PUPR menjaga perekonomian negara melalui program padat karya tunai berupa upah untuk pekerja.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Bogor Bima Arya mengapresiasi program BSPS dari Kementerian PUPR karena sejalan dengan visi Kota Bogor.
Baca juga: Serapan Anggaran Kementerian PUPR Tembus 32,4 Persen Berkat Lelang Dini
“Senafas dengan Kota Bogor, karena pembangunan melipir bukan hanya pusat kota saja, dan akhirnya nanti akan mewujudkan Kota Bogor Layak untuk Keluarga, semua kesehatan berawal dari rumah,” ujarnya.
Dia juga mengungkapkan, pembangunan sejumlah 20.000 unit ditargetkan rampung pada= 2024. Untuk itu, dia pun bersyukur meskipun ada pandemi Covid-19, tapi kegiatan tetap masih berjalan.
“Untuk bantuan lainnya kami tetap menyiapkan lahan juga untuk rumah susun dan rumah khusus," katanya seperti keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Sementara itu, anggota Komisi V DPR RI Neng Een Marhamah Zulfa berharap, program ini dapat lebih sukses lagi dengan memainkan dua aspek, yaitu stimulan dan swadaya.
Baca juga: Menteri PUPR: Pendanaan Kendala Utama Pembangunan Tol Trans-Sumatera
“Namun ini butuh konsolidasi koordinasi dan kerelaan antar stakeholder demi meningkatkan mendukung Program BSPS di Pemerintahan," tuturnya.